Semua Bab Terjerat Pesona Putri Gelap Tuan Konglomerat: Bab 131 - Bab 140
145 Bab
Sumpah
Tak menunggu lama, besoknya Dahlia Mustika membuat pengumuman lewat media sosial milik kedua puterinya. "Saya Dahlia Mustika meminta maaf pada seluruh khalayak karena cerita bohong yang sudah tersebar luas di jagad maya. Saya hanya khilaf, tergiur uang yang ditawarkan seseorang berinisial PM. Setelah ini saya mau tobat dan pulang kampung... ."Sekali lagi dunia hiburan bergejolak. Selain sibuk mengumpat Dahlia dan kedua anak tirinya, netizen juga mulai mencari-cari identitas asli pemilik inisial PM yang disebut-sebut Dahlia. Sebagian menebak Putri Marion, namun segera dibantah yang lain sebab citra aktris tenar itu terlalu murni di mata penggemarnya. Selain itu, Dahlia juga tak menyebutkan profesi manusia dengan inisial tersebut. Siapa yang tahu, oknum itu dari kalangan selebritis atau bukan? Netizen yang sudah terlanjur penasaran, mulai mengulik kampung asal Dahlia. Rencananya, mereka akan beramai-ramai kesana dan menyogok wanita serakah itu a
Baca selengkapnya
Nominee
Sesudah peristiwa mengejutkan kemarin, Putri tak lagi tinggal di kontrakan lamanya. Dengan rayuan standar, dia berhasil membuat Arya mencarikan apartemen di bilangan elit. Yang paling penting lokasinya pun strategis, dekat ke kampus juga ke kantor Arda Pictures. "Kelihatannya waktu luangmu terlalu banyak, hingga masih sempat mampir kemari," tegurnya pada Arya yang sudah selonjoran di sofa miliknya padahal hari masih terbilang pagi. "Habis mau bagaimana lagi, Sweetheart? Kita ini tetangga. Harus menjalin silaturahmi."Putri nyaris menyemburkan jus jeruk dari mulutnya. Secara teknis mereka memang tetangga. Bukan, ini bukan kebetulan. Tapi Arya memang sengaja membeli satu unit di sebelahnya ketika tahu Putri bakal pindah. Semuanya demi status tetangga. Dan Arya yang laknat memanfaatkan statusnya dengan baik. Setiap ada kesempatan dia selalu mampir ke rumah Putri. Entah numpang makan, minum, rebahan, dan alasan klise lainnya. Me
Baca selengkapnya
Pendatang Baru
Hari yang dinanti Putri pun tiba. Ajang penghargaan yang diselenggarakan tahunan oleh Magna Vision kembali terulang. Sebagai pioner di industri perfilman dalam negeri, ajang ini merupakan yang paling bergengsi diantara yang lain. Sejak sore Putri sudah bersiap dan karena sekarang dirinya bukan lagi selebritis miskin, banyak brand yang sudah menawarkan produk mereka untuk dia pakai di ajang tersebut. "Kak, kenapa tidak jadi pakai tas yang itu?" Asisten yang ditugaskan Mira bertanya penasaran saat mempersiapkan Putri untuk ajang bergengsi ini. "Tak usah, terlalu mencolok. Aku tak suka."Setelah menyahut singkat, Putri memilih tas dengan model yang lebih sederhana tapi dari brand pesaing Mon Troser. Benar, tas pertama yang ditunjuk oleh asisten tadi adalah produk terbaru Mon Troser. Sejak seminggu lalu, toko tempat dia pernah bekerja itu sudah mengirim sampel produk mereka agar bisa dipakai Putri secara gratis di perhelatan ber
Baca selengkapnya
Hot Topic
Cepat-cepat Putri menjauh, ketika tiba-tiba bunyi berdebam terdengar nyaring di atas panggung. Rupanya Marion sengaja memegang mikrofon agak longgar sehingga ketika benda itu nyaris di tangan Putri, dia akan menjatuhkannya. Trik yang brilian untuk memberi kesan bahwa Putri cuma gadis udik yang bakal grogi bila mendapat sorotan. Sayangnya, Marion salah prediksi. Bagi manusia yang pernah ikut bela diri, kecepatan dan ketelitian sudah jadi DNA kedua mereka. Untunglah, siaran live di selalu mundur beberapa detik dari yang sebenarnya sehingga kameramen punya waktu mengalihkan fokus ke sudut lain, bila hal darurat terjadi. Putri tersenyum ke arah host pria dan meminta mikrofon dengan sopan. Dia segera mengucapkan kata sambutan agar momen memalukan tadi tak membuat acara jadi buyar. "Terima kasih kepada Tuhan atas berkat dan pertolongan-Nya saya bisa sampai kemari, terima kasih kepada nenek dan paman, ... dan tak lupa terima kasih
Baca selengkapnya
Pengorbanan
Skandal kecurangan dalam transaksi saham yang melibatkan putera mahkota Bharata Group, mencuat ke permukaan. " ... dugaan ini menguat setelah salah satu ahli waris perusahaan tekstil yang baru-baru ini diakuisisi Bharata Textile mengadukan perkaranya ke pihak berwenang. Presiden direktur Bharata Textile sedang menjalani pemeriksaan terkait dugaan ini."Begitu rata-rata bunyi berita yang disampaikan reporter di semua stasiun televisi yang menyiarkan berita pagi dan siang.Putri yang sedang menikmati makanannya sebelum bimbingan skripsi untuk terakhir kali sontak terkejut. Bergegas dia menelepon Arya yang sejak dua hari belakangan seperti menghilang ditelan bumi. "Kejadian yang menimpa kak Aryo... itu ulahmu, kan?" tembaknya begitu panggilan tersambung. Arya cuma berdehem malas, seolah perkara tersebut bukan hal yang penting sama sekali. "Lalu.... bagaimana denganmu? Apa kamu bakal kena imbasnya?""Tentu saja tidak. Te
Baca selengkapnya
Ketahuan
Seminggu berselang, kasus goreng-menggoreng saham yang melibatkan Aryo Bharata, nyatanya jadi menyeret nama besar lain. "... selain itu, Aryo diduga bekerja sama dengan sosialita asal Amerika, Marion Shelby, yang juga merupakan ibu kandung aktris kenamaan, Putri Marion. Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari kedua belah pihak."Putri yang tengah menunggu dosen pembimbing untuk menanda-tangani skripsi yang akan dia pertanggungjawabkan minggu depan, nyaris tersedak es teh-nya. "Astaga... apa lagi sekarang?" gumamnya heran. Meski cuma orang asing yang numpang hidup di tanah air, Marion Shelby cukup populer karena dua hal. Pertama, beranakkan aktris tenar dan punya kenalan nggak kaleng-kaleng. Pergaulan yang luas membuat sosialita ini kerap diundang ke pesta kelas atas, yang lantas dia jadikan ajang pameran koleksi barang-barang mewahnya. Kesibukan Putri mengamati berita yang tengah menerpa rivalnya harus terputus, gara-
Baca selengkapnya
Audisi
Sesuai janjinya pada Arya mengenai konsep setara, Putri mulai berbenah. Untuk langkah awal, dia mendirikan perusahaan akuntan publik pertamanya, dan sebagai bentuk dukungan, Arya merelakan Arda Pictures sebagai klien pertama. Bila itu belum cukup, dia juga mempengaruhi rekan-rekannya agar mempercayakan laporan keuangan dan masalah perpajakan mereka ke perusahaan pacarnya. Hal ini membuat perusahaan milik Putri langsung mencicip laba di bulan pertama setelah launching. "Wah, ternyata ini enaknya punya kenalan orang dalam," gurau Putri ketika Arya tengah bertandang ke ruang kerjanya. "Itu sudah pasti. Silakan manfaatkan aku sesukamu, Sweetheart." Seperti biasa, Arya langsung menyahut dengan mulut manisnya. Putri mencibir dan tetap fokus menekuni laporan di atas mejanya. Sebagai perusahaan baru, dia belum berani mempercayakan masalah finansial sepenuhnya pada orang lain. "Putri, sekarang bagaimana? Kamu sudah merasa 'sejajar' belum sam
Baca selengkapnya
Selebritis Kelas A
Kontan idenya ini ditolak Johan mentah-mentah. "Mengapa jadi begitu? Ada lima aktris yang akan audisi untuk peran ini dan kita harus menyaksikan kemampuan mereka berlima."Meski agak cemberut, pria muda itu akhirnya menuruti perkataan sang paman. Ketika Marion sudah selesai dengan aktingnya, Putri yang didaulat untuk maju. Berbeda dengan Marion, Putri memulai adegannya dengan merapikan rok dan seragam, lalu mengusap mata. Setelahnya, dia membuka pintu seolah di tangannya ada anak kunci, lalu menyapa seseorang yang dipanggilnya ibu. Setelah itu, dia membuka pintu yang lain dan berpura-pura menyalakan keran, lalu mengusap tubuhnya berulang-ulang. Matanya dipenuhi keputus-asaan namun tak bisa bercerita pada siapapun. Sebagai gantinya, dia cuma terisak sambil menutup mulut agar ibunya yang sedang duduk di luar ruangan, tidak mendengar apa-apa. Hebatnya, semua lakon Putri ini hanya bermodal imajinasi. Didepannya tak ada pintu, tak ada Ibu, tak ada a
Baca selengkapnya
Kabur
Akhirnya, hari yang mendebarkan itu pun tiba. Arya mengajak Putri bertandang ke kediaman utama keluarga Bharata yang terletak di bilangan elit ibu kota. Begitu mereka sudah di ambang pintu, nyonya Bharata beserta Andini menyambut mereka. "Wah, akhirnya bisa ketemu langsung dengan aktris tenar kita," nyonya Bharata berkata sambil menempelkan pipinya ke wajah Putri. Tak jauh berbeda, Andini juga menyambut ramah mantan mahasiswanya itu. Segera, setelah basa-basi singkat usai, nyonya Bharata langsung menghela mereka semua ke ruang makan. Kesan pertama yang didapat Putri soal nyonya Bharata adalah beliau pribadi yang hangat dan cerdas, persis puterinya, Andini. Sementara tuan Bharata sendiri adalah pengamat yang baik. Sejak tadi beliau tak banyak bicara, namun matanya kedapatan menyorot Putri beberapa kali. Bukan tatapan genit melainkan meneliti. "Jadi, bagaimana perasaanmu setelah memenangkan award di festival film Asia?" Andini yang dud
Baca selengkapnya
Puteri Gelap
"Kamu yakin mau pergi begitu saja, Putri?"Suara Claudia menarik Putri kembali ke dunia nyata. Sejak tadi dia memang masih gamang, tapi mau bagaimana lagi? Rasanya sudah terlalu lelah dengan semua masalahnya di sini. "Ya, Kak. Mungkin saja, suasana kampung bakal bikin hidupku lebih happy. Aku sudah muak dengan kekejaman ibu kota. Sepertinya, takdirku memang jadi orang desa," sahut Putri dengan seulas senyum getir di bibirnya. Claudia hanya bisa mendesah pasrah. Setelah memastikan semua bawaan Putri siap, dia pun memeluk wanita yang sudah dianggapnya seperti adik itu. "Jaga dirimu baik-baik, ya. Kamu orang baik, hidup tak akan selamanya kejam."Air mata Putri kembali menitik. Dengan rasa haru dia merangkul sahabatnya dan berpamitan. Sejurus kemudian, dia sudah duduk di dalam taksi menuju stasiun bus. Semalam, setelah melarikan diri dari Arya, Putri langsung menuju kontrakan Claudia. Usai menghabiskan waktu berpikir s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status