All Chapters of Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan: Chapter 21 - Chapter 30
168 Chapters
Bab 21 Adu Peran
'Dave, kemasi barang-barang mu, dan segera berangkat ke bandara. Papa sudah menyediakan pesawat untukmu,' titah Antonio melalui telpon pada putra pertamanya."Pesawat? Memangnya Dave mau ke mana, Pa?" tanya Dave sambil mengernyitkan dahinya.'Ini tugas pertamamu sebagai CEO Mayer Company, Dave. Jangan membantah. Lakukan saja sesuai dengan perintah Papa.'"Tapi, Pa. Dave harus tahu--""Cepat berangkat, dan jangan membantah, Dave!' tegas sang papa dari seberang sana.Dave tidak bisa membantah perintah dari sang presdir yang juga merupakan papanya. Dia hanya bisa menuruti perintah Antonio tanpa memprotesnya."Sebaiknya aku bergegas ke bandara," gumam Dave seraya meraih beberapa pakaiannya, dan memasukkannya ke dalam koper.Gerakan Dave sungguh cepat. Dia tidak ingin papanya kecewa padanya di saat hari pertamanya menjabat sebagai CEO Mayer Company.Namun, langkahnya terhenti ketika dia keluar dari rumah. Dahinya mengernyit melihat sosok seorang pria berpakaian rapi serba hitam, sedang ber
Read more
Bab 22 Wanita Utama
Brak!"Sial! Brengsek! Pergi ke mana kau, Sean?!""Kenapa kamu tidak menghubungiku?!"Seruan-seruan kemarahan dari Raisa mengiringi suara barang-barang yang telah dibantingnya. Hampir semua barang yang berada di sekitarnya telah menjadi korban kemarahan wanita cantik itu.Dadanya bergerak naik turun, seiring dengan nafasnya yang terengah-engah. Pandangan matanya menyapu semua barang yang berserakan di lantai sekitarnya."Lihat saja pembalasanku, Sean. Aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku," ucapnya dengan mengeratkan giginya, dan menekankan tiap kata yang diucapkannya.Kekecewaan Raisa pada Sean yang melanggar janjinya, membuat wanita tinggi semampai itu merasa diabaikan. Selama hidupnya, dia selalu diutamakan oleh sekitarnya. Dia selalu berusaha membuat semua orang teringat padanya. "Raisa harus selalu menjadi yang pertama. Raisa tidak boleh menjadi yang kedua," sambungnya sembari mengepalkan kedua tangannya.Tiba-tiba saja terlintas dalam benaknya, nama seseorang yang bisa memba
Read more
Bab 23 Malam Pertama Honeymoon
Kedua tangan Dave mengepal dengan kuat, dan tatapan matanya menghunus pada sang adik. Di depan kamar mereka, ketika Dave akan masuk ke dalam kamar yang berada di sebelah kamarnya, Sean sengaja mengatakan hal itu pada istrinya. Bukan tanpa niat, dia berusaha memperlihatkan pada Dave kemesraannya dengan sang istri. Selain itu, dia juga ingin mengambil kembali hati Celine, istri sahnya.Namun, tidak ada niatan dalam hati Celine untuk memaafkan suaminya. Bagaimana tidak, dia melihat dengan jelas pengkhianatan suaminya dengan wanita yang merupakan mantan pacarnya.'Terserah apa yang akan kamu lakukan, Sean. Aku juga akan melakukan sesuai keinginanku,' batin Celine menguatkan niatnya untuk memberi pelajaran pada sang suami.Tiba-tiba mata Celine terbelalak, tatkala merasakan tubuhnya melayang. Sean terkekeh melihat ekspresi kaget sang istri. "Kita mulai sekarang, Sayang," ucap Sean seraya terkekeh menggendong tubuh istrinya.Brak!Pintu kamar sebelah mereka pun ditutup dengan kencangnya ol
Read more
Bab 24 Berpura-pura
'Sialan! Berani-beraninya dia menghubungi di jam orang sedang beristirahat? Apa yang sebenarnya wanita jalang ini inginkan?' batin Celine ketika melihat nama Raisa pada layar ponsel Sean.Merasakan ada pergerakan dari suaminya, Celine segera membawa ponsel tersebut masuk ke dalam kamar mandi.Panggilan telpon yang tadinya sudah berakhir, kini kembali lagi. Raisa, wanita yang merupakan mantan kekasih Sean, kembali menelponnya.'Sepertinya dia harus diberi pelajaran,' batin Celine seraya menyeringai.Ditekannya tombol hijau pada layar ponsel tersebut, dan dia segera memulai aksinya."Aaaaaah!""Mmmm!""Uuuugh!"Lenguhan demi lenguhan yang dibuat sesempurna mungkin oleh Celine, berhasil membuat Raisa marah.Brak!'Brengsek!'Seketika tawa Celine pecah ketika mendengar Raisa membanting ponselnya sembari mengeluarkan umpatan-umpatan kemarahannya."Nikmati pembalasan kecil dariku," ujar Celine di sela tawanya.Jemari lentiknya dengan cepat menghapus panggilan masuk tersebut, agar sang suami
Read more
Bab 25 Kecewa
'Karena saya tahu jika perusahaan tersebut adalah milik suami anda.'Deg!Tidak pernah terpikirkan di benak Celine alasan mereka menerima perusahaan yang dipimpin suaminya untuk melakukan kerjasama dengan perusahaannya."Baiklah. Setelah ini, laporkan semua tentang proyek ini padaku. Patuhi semua perintahku. Mengerti?" Setelah mendengar jawaban dari Andra, Celine pun menyudahi panggilan telponnya. Seketika bibirnya menyeringai, dan berkata lirih,"Sepertinya Dewi Fortuna berada di pihakku.""Apa ada sesuatu yang membuatmu senang?" Tiba-tiba saja Celine dikagetkan dengan suara seorang pria yang sangat familiar di telinganya. Seketika wanita yang memakai dress berwarna putih itu menoleh ke arah sumber suara."Dave?!" celetuknya seraya memperlihatkan wajah kagetnya."Kenapa kamu kaget begitu? Aku bukan setan yang menakutkan," ujar Dave sembari terkekeh."Sejak kapan kamu berada di sini, Dave?" tanya Celine dengan gugup.Pria yang berhasil mengagetkannya itu semakin terkekeh mendengar p
Read more
Bab 26 Obsesi
"Kenapa kamu malah bertanya padaku, Sean? Celine istrimu. Seharusnya kamu yang lebih tahu di mana istrimu berada," ujar Dave diiringi seringainya.Antonio memperhatikan percakapan mereka. Dia merasa aneh dengan situasi saat ini. Mereka bertiga sama-sama pria, sehingga dapat dengan mudah memahami apa yang terjadi saat ini."Apa yang terjadi, Sean?" tanya Antonio sembari menatap putra keduanya seolah sedang menginterogasinya."Tidak ada, Pa. Kami baik-baik saja. Tadi Sean sedang sibuk mengerjakan sesuatu di kamar. Mungkin Celine bosan," jawab Sean dengan sangat yakin, agar tidak menimbulkan kecurigaan dari sang papa.'Di mana kamu Celine? Seharusnya kamu tidak mempersulit suamimu ini. Aku harus bisa mengambil kepercayaan Papa, agar aku bisa segera diangkat menjadi CEO,' batin Sean mengomel dalam hatinya."Kamu yakin?" tanya Antonio kembali."Lalu, di mana istrimu berada?" sahut Anna menyelidik.Sean menghela nafasnya. Dia merasa seolah sedang diinterogasi oleh kedua orang tuanya."Tadi d
Read more
Bab 27 Menemukanmu
Nyaman. Itulah yang dirasakan oleh Celine saat ini. Dia duduk di dekat pantai dengan pandangannya yang selalu tertuju pada pantai tersebut. Deburan ombak dan suaranya membuat hati serta pikirannya menjadi tenang, sehingga dia lupa akan waktu yang dihabiskannya untuk menikmati lukisan alam tersebut.Seketika bibirnya melengkung ke atas, tatkala melihat matahari yang terbenam dengan jelas dari tempatnya saat ini. Sungguh indah dan sangat menarik perhatiannya. Tanpa ia sadari, waktu berlalu begitu saja.Langit yang berangsur gelap menyadarkannya akan waktu saat ini. Diambilnya ponsel dari dalam saku dress nya."Kok mati sih?" gumamnya ketika mendapati ponselnya tidak menyala."Pantas saja tidak ada panggilan atau pun pesan, ternyata HP nya mati. Bodohnya aku, semalam aku lupa mengisi dayanya," ucapnya seraya menyeringai, menertawakan kebodohannya.Dia beranjak dari duduknya, dan membersihkan roknya dari pasir yang didudukinya, seraya berkata,"Sepertinya sudah malam. Aku harus kembali se
Read more
Bab 28 Perdebatan
"Sean! Dari mana saja kamu?!" tanya Antonio dengan tegas ketika melihat putra keduanya masuk ke dalam hotel.Pria yang namanya dipanggil pun menoleh. Dia berjalan menghampiri kedua orang tuanya, dan berkata,"Sean habis dari mencari Celine, Pa""Memangnya di mana kamu mencarinya? Baru saja Dave menemukannya dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan," tanya Anna dengan tatapan menyelidik pada putra keduanya.Seketika Sean membelalakkan matanya. Dia tidak menyangka jika Dave yang menemukan Celine pada akhirnya. "Apa? Dave? Di mana mereka sekarang?""Tadi Dave membawanya ke atas. Mungkin saja ada di kamar kalian," jawab Anna dengan cepatnya.Dengan tergesa-gesa Sean masuk ke dalam lift, dan menekan tombol untuk menuju ke lantai kamar mereka. "Sial! Kenapa harus dia yang menemukannya?!" umpat Sean mengeram kesal pada keadaan.Tiba-tiba dia teringat akan ucapan mamanya yang mengatakan jika mereka berada dalam kamar. Dalam lift tersebut hanya terdengar suara ketukan dari sepatu Sean yang
Read more
Bab 29 Curiga
"Dave, mereka tadi mengatakan jika kamu mengendarai mobil sendiri. Apa benar begitu, Dave?" tanya Antonio pada putra pertamanya.Seketika Dave menghentikan makannya. Dia menatap sang papa, dan menjawab pertanyaannya."Iya, Pa. Dave mengendarai mobil sendiri.""Dave, apa kamu baik-baik saja? Bukankah kamu tidak bisa mengendarai mobil saat hujan?" tanya Anna dengan cemasnya.Deg!Seketika Dave tersadar jika dia mampu mengendarai mobil dengan menembus hujan yang sangat lebat, hanya demi menyelamatkan seorang wanita yang merupakan adik iparnya."Apa kamu sudah lepas dari trauma mu, Dave?" tanya Antonio dengan menatap intens pada putra pertamanya.Dave terdiam. Dia sendiri baru menyadarinya, jika dia bisa melewati traumanya ketika bersama dengan wanita yang sudah mempunyai tempat tersendiri dalam hatinya.Setelah kecelakaan bersama dengan istrinya, Dave pernah pingsan di dalam mobil ketika mengendarai mobilnya sendiri pada saat hujan. Beruntungnya ada polisi yang sedang berpatroli, sehingg
Read more
Bab 30 Kesal dan Amarah
Celine memandang suaminya dengan tatapan datar. Dalam hatinya tidak ingin bertengkar dengan suaminya, karena kondisi tubuhnya masih sangat lemah saat ini.Namun, kekesalannya semakin menjadi tatkala mendengar pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya."Kenapa harus Dave yang menemukanku? Kenapa bukan suamiku yang datang menolongku? Aku sangat menyayangkan hal itu," ucap Celine seraya menatap kesal pada sang suami. "Aku mencari mu ke mana-mana, dan tidak menemukanmu. Kenapa kamu tidak bisa dihubungi? Apa kamu sengaja mematikan telpon mu agar tidak bisa aku hubungi? Jangan-jangan kamu memberi tahu Dave di mana kamu berada, sehingga Dave bisa dengan mudah menemukanmu," tukas Sean sembari menatap curiga pada istrinya."Tutup mulutmu, Sean!" ujar Celine dengan tegas seraya menatap penuh kebencian pada suaminya.Sean menyeringai melihat kemarahan yang terpancar pada mata sang istri. Kemudian dia berkata,"Kenapa marah? Apa semua perkataanku benar?""Tidak. Semua pemikiran dan p
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status