Naya memandangi gerbang tinggi rumahnya dengan helaan napas berat. Begitu pintu gerbang dibukakan oleh satpam, perempuan itu segera berjalan masuk. Tadi, dia memang pulang dengan mengggunakan taksi. Perempuan itu juga memejamkan mata sejenak guna menetralisir rasa gugup.“Non Naya tumben pulang tidak dijemput Non Nara,” sapa satpam yang selalu berjaga di pos dekat gerbang rumahnya ramah.Naya memberikan senyum tipis sambil menjawab, “aku memang tidak mengabarinya kalau aku akan pulang, Pak.”Mendengar jawaban dari putri sulung sang majikan, satpam dengan nama Pak Samsul itu mengangguk-angguk. “Kalau begitu, silakan masuk, Non. Kebetulan Pak Bintang juga sedang ada di rumah,” sahut satpam dengan pakaian serba hitam itu.Naya mengernyit heran. Kenapa Ayahnya ada di rumah di siang hari saat jam kerja begini? Biasanya pria itu akan sibuk di kantornya. “Memangnya Ayah tidak bekerja, Pak?” tanya Naya kebingungan.“Tidak, Non. Ada tamu di dalam, Nak Neo, pria yang sepertinya pacar Non Nara i
Read more