Semua Bab Kontrak Pernikahan Rahasia Sang Presdir: Bab 41 - Bab 50
118 Bab
Bab 41
Nerissa dan Ana saling pandang ketika melihat ponsel siapa yang berdering. Ponsel itu adalah milik Harry. Pemilik ponsel sedang ke toilet, jadi panggilan telepon tidak segera diangkat.“Siapa yang menghubungi?” Nerissa yang penasaran mengintip ponsel Harry ada di meja makan. Saat melihat layar ponsel, dia mendapati jika Arumi yang menghubungi. “Arumi.” Nerissa memberitahu Ana.“Angkat saja.” Ana pun memberikan ide itu pada Nerissa.Nerissa sedikit ragu. Namun, dia berpikir inilah saatnya memanfaatkan situasi. Membuat dua orang itu bertengkar.Dengan segera Nerissa mengangkat sambungan telepon tersebut. “Halo.”Sejenak hening ketika Nerissa menyapa.“Siapa ini?” Arumi di seberang sana bertanya.“Ini aku Nerissa.” Nerissa tersenyum ketika menatap Ana.“Kenapa kamu yang mengangkat.” Arumi di seberang sana tampak begitu kesal.“Harry sedang ke toilet. Jadi aku mengangkat teleponmu.” Nerissa terdengar tak bersalah sama sekali.Karna yang mengangkat telepon adalah Nerissa, Arumi langsung me
Baca selengkapnya
Bab 42
Naven langsung meletakkan ponselnya di atas meja. Segera beralih ke ruang makan. Menarik kursi dan mendudukkan tubuhnya di kursi.“Kenapa harus makan siang dengannya?” Kembali Naven bertanya. “Dia tiba-tiba mengajak aku makan siang. Karena aku ingin tahu apa yang ingin dia lakukan, aku ikut saja makan siang.”Naven masih merasa jika Harry sangat berbahaya. Pria seperti Harry pasti punya rencana licik. Namun, Nerissa tampak tenang saja. Artinya tidak terjadi apa-apa.Makanan yang tersaji di atas meja membuat obrolan mereka terhenti. Mereka berdua fokus pada makanan mereka.“Pak, selama Pak Naven pergi apa boleh saya menginap di apartemen Ana?” Di tengah-tengah obrolan, Nerissa memberitahu.Naven yang mendengar permintaan itu langsung tersedak. Buru-buru dia mengambil air minum untuk meredakan tenggorokannya yang sakit.“Kenapa harus menginap di sana?” Naven langsung melemparkan protesnya.“Saya sendiri di rumah. Jadi tentu saja saya takut di sini sendiri.” Nerissa tidak bisa membayan
Baca selengkapnya
Bab 43
‘Tidak-tidak.’ Nerissa langsung menggeleng. Dia merasa jika dia tidak mau sampai menghubungi Naven. Apalagi dia sedang kesal dengan pria itu. Lift terbuka. Nerissa dan Ana keluar dari lift. Namun, Harry tidak keluar. “Aku akan ambil mobil ke tempat parkir. Kalian tunggu di lobi saja.” Harry memberitahu Nerissa dan Ana. Nerissa dan Ana pun mengangguk. Mengayunkan langkah ke lobi. Sejujurnya mereka berdua tidak nyaman ketika Harry harus ikut makan siang, tetapi tidak ada yang berani melarang Harry. Di tempat lain, Naven yang bersiap untuk istirahat segera keluar dari ruangannya. Di depan ruangannya sudah ada Kiki yang menyambutnya.“Pak Naven mau makan di mana?” Sambil mengikuti langkah Naven, Kiki bertanya. “Kita ke ruangan Nerissa dulu saja. Mungkin dia ada ide untuk ke restoran mana.” Rasanya Kiki ingin tertawa ketika mendengar ucapan Naven. Kiki merasa sepertinya sudah ada getar-getar asmara yang dirasakan oleh Naven. Namun, atasannya itu masih gengsi. Mereka ke ruangan Ness
Baca selengkapnya
Bab 44
Nerissa melihat jika Naven memegang tangannya yang sedang memegang gelas. Dia bingung kenapa suaminya melakukan hal itu.“Letakkan!” Naven memberikan perintah.Untuk sesaat Nerissa terdiam. Namun, kemudian beberapa menit kemudian Nerissa melepaskan tangannya yang berada di gelas.Naven meletakan kembali gelas itu ke tempat semula.Hal itu tentu saja membuat semua bingung. Padahal Nerissa butuh untuk melegakan tenggorokan, tapi justru Naven meletakan kembali gelas.Sesaat setelah Naven meletakkan gelas, dia mengambil kembali gelas tersebut. Kemudian memberikan pada Nerissa.“Minumlah, Sayang.” Naven tersenyum manis pada snag istri.Aksi Naven itu tentu saja membuat Nerissa hanya bisa terperangah. Kenapa juga Naven harus melakukan hal itu?Namun, akhirnya Nerissa sadar apa yang membuat Naven seperti itu. Tadi Harry yang ingin memberikan minuman. Mungkin Naven tidak suka dan mengambil alih. Mengulang kembali dari mengambil gelas sampai memberikan pada Nerissa.Nerissa meraih gelas yang d
Baca selengkapnya
Bab 45
Kiki hanya bisa tertawa dalam hatinya. Atasannya itu sudah mulai gelisah dengan sikap istrinya. Tentu saja itu menarik.“Mungkin karena Pak Naven melarang Bu Nerissa menginap di apartemen temannya itu, Pak. Jadi sikapnya seperti itu.” Kiki sengaja memprovokasi. Melihat Naven kesal adalah sebuah hal lucu baginya.Untuk sejenak Naven terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Kiki. Dia memikirkan jika ada kemungkinan Nerissa masih marah karena hal itu. Namun, Naven tidak bisa membiarkan Nerissa tinggal di apartemen temannya. Karena dia tidak bisa mengawasi.****Saat pulang kerja, Nerissa masih diam saja. Tak mau bicara sama sekali. Hal itu pun membuat Naven jadi memikirkan ucapan Kiki tadi siang.Nerissa memang menghindari perdebatan. Apalagi sejak dibentak Naven kemarin, dia sedikit takut. Jadi lebih baik memilih diam.“Ajak temanmu menginap di sini selama aku di Bali.” Di tengah-tengah makan, tiba-tiba Naven memberitahu hal itu.Nerissa seketika menghentikan makannya. Dia lang
Baca selengkapnya
Bab 46
Nerissa memang pernah menikah, tetapi belum pernah menjalani kehidupan rumah tangga. Tentu saja tidak pernah Nerissa memegang pakai suaminya.“Saya tidak pernah merapikan pakaian dalam suami saya.” Nerissa mengatakan apa adanya.Naven cukup terkejut dengan jawaban istrinya itu. Dia berpikir mungkin Nerissa diceraikan karena tidak perhatian dan suaminya memilih untuk selingkuh.Mau tidak mau Naven bangun dari posisi tidurnya. Kemudian mengambil pakaian dalamnya dan menaruhnya di koper.“Nanti setelah bercerai dariku. Sebaiknya kamu jadi istri yang baik. Melayani suamimu dengan baik.” Sambil memasukkan pakaian dalam, Naven memberitahu Nerissa.Nerissa cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Naven. Masih berusaha mencerna. Hingga akhirnya dia paham yang dimaksud oleh Naven.“Menurut Pak Naven saya tidak baik. Tidak dapat melayani suami dengan baik?” Nerissa menatap Naven. Dia sedikit kesal dengan ucapan Naven.“Aku hanya memberikan saran. Agar kelak kamu tidak akan ditinggalkan suamimu.
Baca selengkapnya
Bab 47
Naven mengayunkan langkahnya pergi dari ruangan Nerissa. Saat di lift tiba-tiba dia tersadar dengan apa yang dilakukan. Kenapa juga dia harus berpamitan pada Nerissa. Naven merasa apa yang dilakukannya benar-benar di luar kendalinya.“Ki, selama aku pergi pastikan jika pria itu tidak datang ke apartemen. Temani Nerissa ke mana pun dia pergi.”“Baik, Pak.”Naven masih merasa bingung dengan yang dilakukan. Entah kenapa dia begitu perhatian pada Nerissa. Namun, beberapa saat kemudian dia menyingkirkan pikirannya itu. Dia berpikir itu hanya kebetulan saja. Jika Nerissa macam-macam atau kenapa-kenapa, dia akan repot juga. Kiki segera mengantarkan Naven ke bandara. Naven dan Evelyn akan berangkat terpisah. Mereka akan langsung bertemu di hotel privat yang disiapkan oleh Naven.Perjalanan Naven ditempuh hanya dalam dua jam. Saat sampai di bandara, sudah ada pihak vila yang menjemput Naven, dan bersiap untuk mengantarkan Naven ke vila.Saat dalam perjalanan ke vila, Naven menghubungi Nerissa
Baca selengkapnya
Bab 48
Kiki membawa koper ke mobil. Dia sebenarnya tadi sedikit kesal dengan Ana yang memberikan perintah. Namun, saat Nerissa yang memberikan perintah. Tentu saja dia langsung melakukannya.Ana melihat perubahan Kiki yang cukup signifikan. Tentu saja itu membuatnya merasa begitu aneh sekali. Namun, Ana tidak mau berpikir macam-macam. Mengingat Nerissa adalah istri Presdir, mungkin Kiki hanya mau diperintah olehnya saja.Mereka bertiga segera ke tempat parkir. Kiki menaruh koper di bagasi belakang lebih dulu sebelum akhirnya melajukan mobilnya ke apartemen.Kiki membawakan koper sampai ke apartemen. Dia memastikan Nerissa sampai di apartemen dengan selamat.Saat masuk ke apartemen, Ana dibuat tercengang dengan apartemen yang ditempati Nerissa. Apartemen cukup besar. Berlipat-lipat kali besarnya dari apartemen yang ditempati.“Sa, kamu tinggal di apartemen sebagus dan sebesar ini?” Ana benar-benar tercengang sekali.Nerissa hanya tersenyum. Kemewahan ini tidak lama dinikmati, tentu saja tidak
Baca selengkapnya
Bab 49
Naven memerhatikan orang yang keluar dari kamar tersebut. Ternyata benar itu adalah Nerissa. Tentu saja itu membuat Naven tersenyum. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat Nerissa keluar dengan handuk di kepala. Sejenak dia ingat bagaimana leher putih Nerissa terpampang. Tentu saja itu membuat Naven was-was. Di apartemen tidak hanya Nerissa saja, tapi ada Kiki juga. Naven langsung menyalakan mode suara di CCTV. Ingin menegur Nerissa secara langsung. “Kenapa keluar dengan handuk seperti itu?” Di apartemen, Nerissa yang baru saja keluar dari kamar terkejut dengan suara seseorang. Dia melihat ke sekitar untuk mencari suara sumber suara. Nerissa celingak-celinguk mencari sumber suara. Sayangnya, tidak menemukan siapa-siapa.“Masuk dan keringkan rambutmu dulu!” Naven dari CCTV kembali berbicara. Saat mencari suara, Nerissa akhirnya menemukan jika ternyata suara itu berasal dari CCTV. Dia memikirkan siapa yang berbicara itu. “Apa kamu tidak dengar apa yang aku katakan?” “Pak Nave
Baca selengkapnya
Bab 50
Naven menikmati makan malam bersama Evelyn. Dia menyiapkan makan malam romantis untuk kekasihnya itu. Sebuket bunga pun disiapkan oleh Naven untuk Evelyn.“Terima kasih kamu sudah menyiapkan semuanya ini. Aku merasa beruntung sekali mendapatkanmu.” Evelyn tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang dirasakan. Dia begitu senang sekali dengan apa yang dilakukan Naven.‘’Untukmu memang harus spesial.” Naven mengulas senyum manisnya.“Rasanya tidak sabar menjadi istrimu dan selalu mendapatkan kejutan-kejutan ini.”Kata-kata yang keluar dari mulut Evelyn itu jelas membuat Naven tiba-tiba teringat akan Nerissa. Sebagai istri, Nerissa justru tidak mendapatkan hal-hal spesial ini.“Aku harap dua tahun berjalan dengan cepat. Agar kita bisa bersama.”“Iya.” Naven mengangguk.Pikiran Naven justru kembali terusik dengan Nerissa. Memikirkan apa yang dilakukan Nerissa bersama temannya.“Setelah ini aku akan sibuk syuting. Jadi aku benar-benar ingin menghabiskan waktu bersamamu.”Naven tahu jika keka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status