"Singkat, padat, dan jelas–kan, Verlyn?" tanya Varsel. Verlyn tidak menjawab pertanyaan Varsel dan masih terdiam setelah mendengar cerita soal Kaze darinya. 'Alasan Ayah menjadi seorang penerus dan CEO sama singkatnya dengan alasanku. Hanya berbeda makna saja...' batin Verlyn. "Verlyn?" panggil Varsel. Verlyn tersadar dari lamunannya dan langsung menoleh. "A–ah, iya, Nyonya Varsel? Maaf, saya terlalu berlarut dalam pikiran saya..." jawab Verlyn pelan. Varsel tersenyum lalu mengangguk dan menyeruput sedikit minumannya. "Tidak apa-apa, aku mengerti. Kau sudah tahu sekarang, kan? Alasan milikmu dan milik Kaze itu sama, tapi berbeda makna..." Verlyn mengangguk cepat. "Iya, Nyonya Varsel. Tapi, bagaimana kelanjutan cerita Anda tadi? Apa para petinggi memilih untuk memihak Ayah setelah mendengar alasannya, atau malah sebaliknya?" tanya Verlyn penasaran. "Hm... kalau soal itu..." Varsel berpikir sejenak sembari menyentuh dagunya. Ia melirik ke arah Verlyn yang sedang menatapnya deng
Terakhir Diperbarui : 2024-06-17 Baca selengkapnya