Tirta memeluk Bella dan menciumnya, lalu menyahut seraya tersenyum, "Sudah ditemukan. Aku mau bawa kamu temui dia. Selain itu, ayahku juga datang. Mereka lagi tunggu kita di vila Kak Saba."Bella juga ikut merasa senang. Dia menarik Tirta keluar dari vila dan berseru, "Baguslah! Tirta, ayo kita cepat pergi ke sana! Jangan sampai Paman dan Bibi menunggu terlalu lama."Begitu berjalan sampai depan pintu, Tirta tiba-tiba teringat sesuatu. Ekspresinya berubah drastis. Dia bergumam, "Eh, ada yang aneh."Bella yang penasaran bertanya, "Tirta, apa yang aneh?"Tirta kembali ke dalam vila dan memeriksa sekeliling dengan teliti. Dia menghampiri Bella lagi, lalu menjawab, "Anjing sialan itu menghilang!"Bella yang memikirkan suatu kemungkinan menanggapi, "Tadi sore aku lihat dia masih berkeliling di ruang tamu. Jangan-jangan dia diam-diam keluar waktu aku berkultivasi?"Tirta merasa tidak berdaya. Dia mengomel, "Seharusnya begitu. Aku sudah peringatkan dia jangan berkeliaran sebelum aku pulang. S
Read more