Mendengar perkataan Tirta, ekspresi Eira tampak kebingungan. Dia bertanya, "Tirta, apa ... yang ingin kamu lakukan?"Namun, Eira merasa sangat antusias sampai-sampai tubuhnya gemetaran. Tirta menyahut, "Simpel sekali. Nanti Kakak juga tahu."Tirta sangat senang. Dia merasa wanita dewasa memang berbeda. Padahal baru sehari, tetapi hubungan mereka sudah sampai di tahap seperti ini.Kelak setelah Tirta melatih Eira dengan baik, bukannya Eira sudah bisa menandingi siluman genit? Tirta tertawa.....Tirta tersenyum licik, lalu mengangkat dagu Eira dan berujar, "Kak, kenapa? Kalau kamu merasa nggak nyaman, langsung bilang saja. Lain kali kita baru coba lagi kalau ada kesempatan."Eira mendongak dan memandang Tirta. Bibirnya yang kecil terbuka. Eira membalas, "Nggak apa-apa, Tirta. Aku bisa tahan, kamu nggak usah khawatirkan aku ...."Amaris yang melihat di samping terus menghela napas dan memperhatikan dengan serius. Dia bergumam, "Guru ... menangis .... Tapi, sekarang guru terlihat sangat c
Baca selengkapnya