Biarpun sifat Elisa sangat sabar, dia juga menunjukkan ekspresi marah. Elisa berujar, "Bu Juwita, kamu ...."Juwita tertawa sinis, lalu menyergah, "Kenapa? Memangnya omonganku salah? Bukannya tubuhmu sudah nggak suci lagi? Kalau kamu masih perawan, aku langsung berlutut kepadamu sambil minta maaf! Bersujud juga nggak masalah!"Juwita merasa frustrasi dipukul Tirta, jadi dia melampiaskan emosinya pada Elisa. Tirta tidak bisa mengendalikan dirinya lagi saat melihat mata Elisa berkaca-kaca. Dia hendak memukul Juwita hingga mati.Namun, Tirta berpikir Juwita terlalu beruntung jika langsung mati. Dia tidak bisa membantu Elisa melampiaskan emosinya.Tirta menahan amarahnya dan menenangkan Elisa, "Bi Elisa, kamu nggak usah berdebat dengannya. Biar aku yang marahi dia!"Tirta maju, lalu menampar wajah Juwita dan membentak, "Sialan, dasar perawan tua! Kamu menganggap wanita yang sudah tidur dengan pria murahan? Kalau begitu, bukannya ibumu juga wanita murahan? Kalau nggak, bagaimana dia melahir
Read more