Malam itu kota mulai sepi. Jalanan menuju kawasan industri dipenuhi gudang tua dan kontainer berkarat, nyaris tanpa penerangan. Angin bertiup kencang, membawa aroma asin dari pelabuhan yang tak jauh dari sana. Sebuah mobil hitam melaju perlahan, berhenti sekitar seratus meter dari gudang nomor 47. Di dalamnya, Samuel, Michael, Nathan, dan Rizky duduk dalam diam. Hanya suara detak jam dashboard dan hembusan napas mereka yang terdengar. Samuel membuka laptopnya. Di layar, tampak jaringan listrik dan sistem kamera gudang. Lampu indikator hijau berkedip, artinya sistem masih aktif. Michael menoleh, suaranya rendah namun mantap. “Sam, begitu kau tekan tombol itu, kita tak bisa mundur. Semua orang di dalam sana akan tahu ada yang datang.” Samuel mengangguk pelan. “Aku tahu. Karena itu… kita harus bergerak cepat. Waktu kita hanya 15 menit sebelum mereka menyadari sistem mereka diretas. Saat ini kondisi di sini sangat tenang. Orang yang mengawasi tempat ini hanya ada 5 orang. Namun kaw
Last Updated : 2025-09-01 Read more