Begitu masuk ke ruang privat, Edwin langsung menatap Felicia dan berbicara dengan senyum palsu, "Bu Felicia, kebetulan banget! Kita bertemu lagi."Saat berikutnya, pandangannya beralih ke Afkar. Dia berujar sambil menyeringai, "Wah, kebetulan banget. Pak Afkar juga ada di sini? Lengkap nih sekeluarga."Putra Ketua Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, Dimas, juga ikut memperhatikan Afkar dan Felicia. Terutama sepasang matanya yang tak henti-henti menyapu naik turun di tubuh ramping dan wajah cantik Felicia.Dimas lalu memuji, "Jadi, ini Bu Felicia dari Safira Farma? Bu Felicia memang cantik, tapi katanya kamu orangnya agak sulit diajak kerja sama ya? Sayang banget kalau begitu."Sementara itu pada saat ini, Kevin yang baru masuk ke ruang privat dan melihat Afkar langsung tertegun sesaat. Segera setelah itu, raut wajahnya berubah menjadi muram. Dia menatap Afkar, lalu berbicara sambil menggertakkan gigi, "Astaga, ternyata kamu!"Afkar juga cukup terkejut melihatnya, tetapi dia tersenyum san
Read more