Beberapa saat, setelah tiga kali mencoba, suara tangis bayi terdengar memekakkan telinga bersama darah memuncrat keluar. Megan langsung mengeluarkan bayi itu dari naungan selangkangan ibunya. "Pegang, Mi!" seru Megan sedangkan Safira masih terengah-engah. Mimi meletakkan tubuh Safira yang sebelumnya menyender di badannya. Ia lalu mengambil kain yang bertumpuk sembarang, dan menerima bayi yang begitu keras suara tangisnya itu. "Ooh ya Allah, alhamdulillah. Kemarikan, Mi," ujar Bu Sartini dengan linangan air mata. "Tunggu dulu, Nyai," ujar Megan. Mimi bertahan di dekat Megan karena bayi itu masih terhubung dengan ari-arinya. "Ngedan lagi, Nyah," ucap Megan menekan pelan di bagian kiri-kanan liang. Dengan sisa-sisa kekuatan, Safira mengedan hingga terasa seperti ganjalan menyembul keluar begitu hangat di selangkangannya. "Alhamdulillah," lirih Bu Sartini memperhatikan. "Biarkan saja begini, Nyai. Tak masalah. Nanti Bu Bidan yang menyempurnakannya," ujar Megan menyiram
Last Updated : 2025-04-27 Read more