Gandi menatap pria tersebut dengan kedua matanya yang seolah menyala biru. Lalu sejurus kemudian dia tersenyum. "Salam hormat dariku Ki Sekti," kata Gandi sambil menyatukan telapak tangan di depan dada dan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memberi hormat pria tua tersebut. "Ki Sekti ini, sepertinya Dewa di Puncak Ranah Alam Dewa...Aku bisa merasakan dari hembusan napasnya yang dia tahan sedemikian rupa, namun masih menciptakan badai di luar sana...Sungguh kekuatan angin yang tak bisa dipandang sebelah mata," batin Gandi. "Hohoho, tak perlu sungkan anak muda. Beberapa kali aku mendengar kalau namamu adalah Gandi. Nama yang sedikit tidak asing, hahaha...Sekarang, bolehkah aku tahu, kau berasal dari mana anak muda?" tanya Ki Sekti. "Maaf Ki, aku tak bisa memberitahukan hal itu padamu. Karena aku tengah menjaga jati diriku dari alam fana ini," kata Gandi kembali membungkuk memberi hormat. Wajah Ki Sekti nampak berubah. Dia m
Terakhir Diperbarui : 2025-06-16 Baca selengkapnya