Taksi berhenti mulus di depan lobi kantor, rodanya berdecit halus di atas aspal sebelum akhirnya diam.Dengan gerakan santai, Axel maju selangkah, membukakan pintu dan menunduk sedikit, suaranya terdengar rendah dan lembut, “Masuk, Cheryl.” Tangan besarnya terangkat, melindungi kepalanya dari kemungkinan terbentur atap mobil.Cheryl terdiam sejenak. Hangat. Bukan sekadar perlakuannya, tapi sesuatu yang lebih dalam, lebih mendasar, yang merayap diam-diam ke dalam dirinya.Sudah lama tak ada yang melakukan hal seperti ini untuknya. Dulu, hanya satu pria yang pernah melakukannya—ayahnya. Dan setelah kepergiannya, sepertinya tidak ada lagi yang peduli pada hal-hal kecil seperti ini.Ia melangkah masuk, duduk dengan gerakan anggun. Axel menutup pintu dengan tenang, dan sebelum ia beranjak ke sisi lain, mata mereka sempat bertaut. Ada sesuatu dalam caranya tersenyum—sesuatu yang tulus dan… perhatian.Perlakuan sederhana. Tapi begitu… manis.Dan sialnya, pikirannya justru melemparnya lagi pa
Last Updated : 2025-03-06 Read more