Bumi mengunci pintu kamar dengan gerakan kasar, suara klik yang keras menandakan akhir dari ancaman Roseline—dan awal dari pertempuran baru.Dia berbalik, dan untuk pertama kalinya sejak masuk, matanya benar-benar menatap Gilea.Istri yang dicintainya terbaring lemas di tempat tidur, tubuhnya masih merah di beberapa bagian bekas sentuhan Roseline. Napasnya pendek dan tidak teratur, kulitnya mengkilat oleh keringat dan—Bumi menyadari dengan perut yang mulas—cairan lain yang bukan berasal dari ketakutan semata.Obat perangsang! Pasti istrinya telah diberikan obat perangsang.Gilea mengerang, tangannya meraba-raba udara seperti orang buta yang mencari pegangan."B-Bee..." Suaranya serak, tidak seperti biasanya.Bumi mendekat dengan langkah berat, lututnya menekan kasur saat ia membungkuk di sisi Gilea. Tangannya yang tadi menghajar Roseline dengan brutal kini bergetar saat menyentuh pipi Gilea—lembut, sangat lembut, seperti memegang kristal yang retak."Sayang, aku di sini," bisiknya, me
Last Updated : 2025-08-11 Read more