Dari tempatnya berdiri, Maghdalena menengadah dan berkata dengan suara keras, seolah tak ada bantahan untuk setiap kata yang ia ucapkan.“Gilea... kau tak keberatan kan bercerai dengan Bumi? Lagi pula, sejak awal kau memang tak ingin menikahinya. Inilah saatnya mengakhiri pernikahan palsu itu. Kau bebas pergi kemanapun kau mau setelah ini.”Kata-katanya mengalir seperti racun, seolah lupa bagaimana dulu ia memaksa Gilea menikah dengan Bumi saat Maria kabur.Mereka memperlakukan semuanya dengan sangat ringan, tanpa peduli sedikit pun perasaan Gilea, keperawanan dan hatinya yang telah dia serahkan pada pria yang sebentar lagi jadi suami adiknya.Adi Wijaya menghela napas panjang, lalu mengajak semua orang duduk di ruang tamu mansion yang luas. Kali ini, pandangannya tertuju pada Gilea, yang sejak tadi berdiri terpaku di sudut ruangan.“Kami butuh pendapatmu, Gilea,” ucap Adi dengan nada serius, “karena yang kita bicarakan adalah masa depanmu juga.”Suasana tiba-tiba menjadi hening. Semu
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-08-10 อ่านเพิ่มเติม