"Kau yakin tidak membutuhkan bantuanku, Nayla?" Simon berubah cemas. "Terima kasih banyak, tapi aku tidak ingin merepotkan mu lagi." Nayla tersenyum manis. "Kalau begitu maukah kau kembali bekerja bersamaku? Bukan sebagai petugas kebersihan, jadi sekretaris ku saja dan bantu aku mengatur hotel ini. Aku akan menaikan gajimu jika kau mau," bujuk Simon. Senyum Nayla pudar, "Anda belum menyerah juga rupanya. Bukannya aku tidak mau, bukan tidak tau diri, aku hanya tidak ingin mengulang dan mengingat masa lalu. Aku adalah diriku yang sekarang." Simon berdecak dan mencoba berbagai rayuan, "Dari semua karyawan yang pernah bekerja bersamaku, hanya kau yang sangat rajin dan cerdas. Kau sangat baik. Aku melihatmu tumbuh selama sekolah. Hubungan ini juga bisa dibilang dekat, bukan? Tidak ada salahnya untuk kembali, Nayla." "Tuan, rasanya percuma membujuk dia. Dia sangat keras kepala," kali ini Shaka yang angkat suara, bukan Nayla. "Oh? Apa Tuan Shaka juga diperlakukan demikian?"" mulut Simo
Terakhir Diperbarui : 2025-08-25 Baca selengkapnya