"Benarkah hanya itu?" Verlin memicing dan Shaka mengangguk tipis. "Oh, apa kamu juga ingin membuatkanku sarapan dan bekal makan siang setiap hari?" kekeh Verlin lucu. "Kalau itu maumu, sepertinya aku tidak punya pilihan." Shaka menggeleng pelan dan Verlin terkekeh. "Tapi aku masih mengira ada maksud lain di pikiranmu." Verlin menatap Shaka lebih dekat, "Kamu berencana meracuniku, 'kan?" Shaka tidak berpaling, "Racun dari mana yang bisa kudapatkan?" Verlin tergelak lagi, "Benar juga. Semua yang ada di sini di bawah kendaliku jadi darimana kamu bisa mendapatkan racun. Mungkin hanya racun cinta satu-satunya yang bisa kamu miliki. Aku pasti sudah gila." Dia berdiri dan mendesah panjang, "Untuk hari ini aku akan membiarkanmu sendirian, Shaka, aku masih ada banyak pekerjaan. Jadi nikmati malammu. Terima kasih untuk makanannya." Melambaikan tangan dan pergi seenaknya seperti bos besar. Ketika Verlin sudah tak terlihat, sudut bibir Shaka terangkat. "Semuanya berjalan sesuai rencana,"
Last Updated : 2025-09-18 Read more