Raka menekan pedal gas, mobilnya melaju cepat menembus jalan raya yang mulai padat menjelang siang. Matahari terik menyorot, membuat kaca depan mobil memantulkan cahaya yang menyilaukan. Hanya tinggal beberapa menit lagi ia sampai di rumah orang tua Nayara — satu-satunya tempat yang ia yakini bisa menjadi petunjuk keberadaan istrinya.Tiba-tiba, seekor kucing oranye melintas seenaknya menyeberang. Raka kaget, ia menginjak rem mendadak. Ban berdecit keras, mobil nyaris oleng ke kanan. “Sial!” Raka mengumpat kesal, napasnya memburu karena terkejut. Tangannya mencengkeram setir erat, jantungnya berdegup kencang.Belum sempat ia melanjutkan perjalanan, terdengar ketukan di kaca mobil. Seorang pria berdiri di sisi jalan, rapi dengan jas hitam, kemeja putih, dan kacamata hitam. Telinganya terhubung dengan earpiece kecil. Tubuhnya tegap, tatapan matanya tak bisa terbaca.“Maaf, Tuan. Anda tidak bisa lewat sini,” ucap pria itu tegas.Raka menatapnya dengan tatapan sinis. “Apa-apaan ini? Meman
最終更新日 : 2025-09-22 続きを読む