Raka perlahan membuka mata. Pandangannya buram, cahaya putih keemasan sore menembus tirai tipis yang menutup jendela besar di sebelah kanan. Hidungnya menangkap bau khas antiseptik bercampur lembut dengan aroma bunga mawar yang diletakkan di meja kecil dekat ranjang. Ia mengerjap, mencoba memahami dimana dirinya berada. Bukan kamarnya di rumah. Bukan ruang kerja. Tempat ini terlalu sunyi, tapi juga terlalu rapi.Jantungnya berdetak lebih cepat. Dengan sisa tenaga, ia menggerakkan tangan. Dingin. Jemarinya menyentuh seprai putih kaku yang terlipat rapi. Matanya beralih, mendapati selang infus menusuk lengannya, meneteskan cairan bening perlahan. Di dinding, sebuah monitor menunjukkan garis-garis ritme jantung.“Kamar... rumah sakit?” gumamnya parau. Tenggorokannya kering seakan habis menelan pasir.Ia mencoba duduk, tapi kepalanya berdenyut tajam. Ingatannya melayang ke momen terakhir—Selina, pertengkaran hebat, lalu... gelap. Seingatnya, ia masih di kamar rumah, bukan di sini. Bagaima
最終更新日 : 2025-09-29 続きを読む