Arsen menatap lekat paras Lily, mengulurkan tangan dan menyentuh sebelah pipi istrinya itu. Arsen terharu, tapi tidak ingin menangis di depan Lily. “Aku baik-baik saja, maaf aku tidak mengingatmu sampai malam itu, saat kamu datang bersama orangtuamu ke pesta orangtua Bryan,” ucap Arsen. Lily menangis lagi seraya menyentuh punggung tangan Arsen yang masih mengusap pipinya. “Kenapa kamu tidak bilang sejak awal?” tanya Lily dengan suara parau. “Karena aku tahu kamu pasti membenciku karena pertemuan pertama kita yang agak … “ Arsen menjeda lisan, lalu berpura-pura berpikir. “… panas,” lanjutnya. Lily tersenyum. Bagaimana bisa sesuatu yang salah dan melanggar norma malah membuat pipinya bersemu merah? Dia malu, lantas memeluk Arsen. “Maaf karena terlalu lama menyimpan rahasia ini, karena aku belum siap mengatakannya,” kata Arsen. “Kenapa?” Lily semakin erat memeluk Arsen, “Aku takut kamu membenciku.” Lily menggeleng, dadanya sakit mendengar ucapan Arsen. “Jangan bicar
Last Updated : 2025-05-22 Read more