"Sekarang bisa ngomong gitu, kemarin ke mana?" jawab Nada mengeluarkan uneg-uneg hatinya. Biarin aja, mau tidak terima ya terserah, memang semenyebalkan itu sikap Saga kemarin. Dipikir Nada tidak punya perasaan seenak hati memperlakukan dirinya. Giliran sudah sangat siap, eh malah memberikan statment seperti ini. Berapa kali saja Saga bilang ingin memperbaiki, terus terang Nada tidak percaya begitu saja. Pria itu raja gimmick, pandai bersandiwara di depan orang lain. "Iya, aku tahu aku salah, jangan marah-marah lagi ya, kasihan dedek bayinya kalau ibunya kesel terus." "Ish, nggak usah pegang-pegang," tepis Nada saat Saga hendak mengelus perutnya. Seketika pria itu menghela napas panjang, tersinggung? Tentu saja, tetapi menahan diri untuk tidak kebawa perasaan. Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam. Menikmati alunan musik lembut dari radio mengisi kabin mobil. Nada sebenarnya tidak nyaman, tetapi berusaha berdamai dengan keadaan. "Kak, turun di depan saja," ujar perempua
Last Updated : 2025-09-09 Read more