“Ayo kita masuk, Sayang, di sini panas,” ajak Galih, merangkul mesra pinggang sang istri.Aisyah mengangguk, “Ayo, Mas.” Jawabnya.Sepasang suami istri masuk ke dalam rumah dan kompak mengembuskan napas lega. Mereka sangat bersyukur, karena sekarang suara Rina dan Syahnaz tidak lagi terdengar.“Kamu istirahat dulu ya, Sayang... Mas ada urusan sebentar di kedai.” “Iya, Mas. Hati-hati, ya.” Galih mengangguk. Ia kembali ke luar rumah, sementara Aisyah menuju ke kamar akan beristirahat seperti titah suaminya. Tenaga Aisyah langsung terkuras habis, padahal hanya beberapa belas menit saja ia berhadapan dengan Syahnaz dan Rina.Galih punya tujuan pasti mengapa ia sampai harus pergi ke kedai di siang hari seperti ini. Ya, tentu saja mencari tahu siapa dalang yang sudah membocorkan alamat tempat tinggalnya kepada dua wanita matre itu.“Kalau sampai salah satu pegawai kedai yang jadi pelakunya, aku gak akan memaafkan orang itu!” Gumam Galih mengendarai mobilnya menuju Kedai.°°°°“Siang, Pak
Terakhir Diperbarui : 2025-04-28 Baca selengkapnya