“Tabib Iwan, apa katamu? Mana mungkin bunga-bunga ini beracun?”Kahar nyaris merasa dirinya sedang berhalusinasi.Namun, Iwan menjawab dengan yakin, “Tuan Kahar, aku nggak mungkin salah. Meski aku nggak tahu ini bunga apa, aroma bunga ini sepertinya adalah racun mematikan yang mirip dengan obat bius.”“Racun ini sudah perlahan-lahan menggerogoti tubuh Tuan Abista. Berhubung ada 3 pot bunga ini di sini, kekuatan racunnya juga meningkat jadi 3 kali lipat lebih berbahaya. Pantas saja Tuan Abista bisa tumbang secepat ini.”Setelah mendengar penjelasan Iwan, ekspresi Kahar langsung menjadi sangat suram. Entah kenapa, dia teringat pada bebek goreng yang diberikan Ayu sebelumnya.Tidak, tidak mungkin. Itu mustahil! Sebelumnya, Ayu sudah menjelaskan bahwa dia meracuni Kahar karena merasa marah dan takut. Abista tidak membongkar identitas Ayu, jadi dia tidak mungkin menyinggung Ayu. Apa alasan Ayu meracuni Abista?Tunggu, Kahar tiba-tiba teringat sesuatu, lalu menoleh ke arah Anton. “Tadi, kamu
Read more