Laras menatap Bima cukup lama sebelum tiba-tiba tersenyum. "Ayah, kamu rahasiakan rencana sebesar ini dari Ibu dan Kakak, tetapi malah mengundangku untuk bergabung. Apa kamu nggak takut aku akan merusak rencanamu?" "Kamu sangat pintar."Bima tersenyum dan berkata, "Meski kamu itu cuma putri seorang selir, status itu nggak ada hubungannya dengan kecerdasan. Sama seperti ibumu dan kakak. Meski mereka itu istri dan putri sahku, mereka benar-benar bodoh. Untuk jalankan rencana besarku, aku nggak butuh orang bodoh.""Laras, putriku yang baik, kamu seharusnya mengerti, 'kan? Kamu ... nggak punya pilihan lain, lho."Sebelum Laras kembali ke ibu kota, Bima telah mengaturkan status baru untuknya, yaitu putri sah ketiga Keluarga Panjalu. Status aslinya sebagai putri kedua selir telah dihapus dengan alasan "kematian akibat sakit".Jadi, sejak mendengar kabar itu, Laras tahu bahwa Bima punya niat jahat. Undangan untuk bergabung dalam rencana besar ini sebenarnya hanyalah bentuk pemberitahuan dari
Read more