Sudah jelas Aska sering menyiapkan semua ini. Dia juga sering melepaskan Bola Heksagram, lalu menahan semua penderitaannya.Air mata Anggi terus mengalir. Sura dan Puspa kewalahan.Anggi menyeka air matanya, lalu melihat ke arah dipan di dekat sana sambil memerintah, "Puspa, kamu bereskan dipan itu. Sura, angkat Kaisar ke sana."Kondisi Luis tidak terlalu parah, jadi seharusnya Aska yang berbaring di tempat tidur.Sura dan Puspa mengangguk, lalu segera menjalankan perintah Anggi.Kemudian, Anggi pergi ke kamar mandi. Melihat wajah Aska yang pucat pasi dan rambutnya yang putih, hati Anggi terasa sakit. Dia merasa seperti ada yang meremas jantungnya.Jika Anggi tidak menarik napas dalam-dalam, mungkin saja dia bisa mati karena sesak napas.Pati melihat reaksi Anggi. Dia pun bergeser ke samping dengan mata memerah.Anggi bertanya, "Apa dia sering melepaskan Bola Heksagram?""Iya," sahut Pati.Anggi menimpali, "Kenapa dia begitu bodoh? Jelas-jelas sudah kalah."Setelah kalah, Aska tidak pe
Read more