Wajah Aska sangat pucat. Rambutnya putih. Bahkan, bibir yang biasanya merah juga terlihat pucat. Penampilannya yang sakit itu membuat Luis terkejut.Luis berdoa dalam hati, 'Aska, kamu nggak boleh kenapa-kenapa.'"Suamiku, kamu nggak apa-apa, 'kan?" tanya Anggi. Melihat alis Luis yang mengernyit makin dalam, dia tahu apa yang dirasakan suaminya. Mereka benar-benar berutang terlalu banyak pada Aska."Aku nggak apa-apa," sahut Luis dengan serak dan tercekat.Kali ini, Luis mengira dirinya sudah pasti meninggal. Dia bahkan sudah menitipkan negeri ini dan keluarganya pada Aska. Jika Aska egois .... Luis sama sekali tidak berani membayangkannya.Jika Aska egois, dia bisa mendapatkan semua itu dengan mudah. Namun, Aska tidak begitu, sebaliknya mengorbankan segalanya untuk menyelamatkan Luis.Sementara itu, Aska sendiri justru terbaring lemah di ranjang. Wajahnya juga sangat pucat, seperti mayat hidup."Apa orang dari Balai Pengobatan Kekaisaran sudah datang memeriksanya?" tanya Luis.Anggi m
Read more