"Suruh dia tunggu!" kata Luis dengan dingin.Di dalam ruang bersalin, suara tangisan bayi berhenti. Sekeliling pun hening, hanya terdengar suara Luis yang mondar-mandir.Setengah jam kemudian, anak kedua lahir. Tangisan nyaringnya pun terdengar jelas.Bidan keluar memberi kabar gembira. "Selamat, Yang Mulia. Yang kedua adalah seorang putri kecil.""Putri kecil, bagus." Luis menatap bidan itu. "Bagaimana dengan Anggi?""Permaisuri baik-baik saja, hanya agak mengantuk."Luis berkata, "Biar permaisuri melihat kedua anaknya dulu, terutama Pangeran.""Baik." Bidan itu menjawab dan kembali masuk ke ruang bersalin.Di luar, suara orang bersorak memberi ucapan selamat bergema, tetapi Luis tak lagi menggubris. Dia bergegas keluar, lalu bertanya kepada Torus, "Master Cahyo ada di mana?""Di depan gerbang Istana Abadi."Dengan langkah cepat, Luis keluar dari istana dan segera melihat Cahyo. Cahyo memakai jubah, memegang tongkat, sedikit menunduk memberi hormat. "Salam hormat untuk Yang Mulia."Wa
Baca selengkapnya