"Baik, Permaisuri." Sura menjawab, lalu bersiap untuk pergi ketika Anggi memanggilnya, "Tunggu dulu.""Permaisuri." Dia mengepalkan tangan, lalu berdiri dengan sikap hormat menunggu perintah.Anggi berkata, "Kapan kamu akan datang melamar kepada kami? Aku cuma punya satu adik, jangan sampai dia kamu biarkan jadi perawan tua."Jantung Sura berdetak kencang. Dia menoleh ke arah Mina, lalu segera berlutut menghadap Anggi, "Hamba ... hamba bersedia segera meminta restu Permaisuri untuk meminangnya. Tapi, Mina ...." Dia kembali menatap Mina.Anggi pun ikut menatap Mina, "Kamu masih belum memutuskan?"Wajah Mina memerah, "Hamba sudah terbiasa selama ini, hanya ingin terus melayani Permaisuri, tidak ingin menikah."Sura panik, "Mina, lalu aku ... bagaimana denganku?""Ya, lalu bagaimana dengan Sura?"Mina mengernyit, dia sendiri juga tidak tahu. Dia benar-benar berat hati untuk berpisah dari Permaisuri, juga dari Zahra. Kalau menikah dengan Sura, dia akan menjadi istri seorang jenderal dan te
Magbasa pa