Shiriya agak terkejut. Pernikahan di Negeri Cakrabirawa memang berbeda dengan di Negeri Darmo, dia tahu itu.Yang membuatnya kaget adalah Dika. Meskipun terlihat agak dingin, ternyata dia orang yang sangat teliti dan penuh perhatian.Seketika, rasa suka Shiriya pada sang jenderal bertambah lagi. Shiriya menerima lencana itu. "Kalau begitu, aku akan ikut aturan. Semua kuserahkan pada Jenderal Dika."Sambil berbicara, keduanya naik ke kereta kuda Kediaman Jenderal Kereta dan Kavaleri."Ke Jalan Damai dulu," instruksi Dika kepada pengawal pribadinya, Bagas."Baik, Jenderal." Bagas mengangkat cambuk dan melajukan kereta.Jelita, Yasa, Putri, serta para pengawal ikut menunggang kuda, mengikuti kereta. Tak lama kemudian, mereka melewati gerbang istana.Di jalanan, suasana sangat ramai. Toko-toko, pedagang kaki lima, riuh suara orang bercampur dengan keramaian, membuat ibu kota terlihat semakin makmur.Melihat semua itu, Shiriya tak bisa menahan diri untuk berpikir. Jika Negeri Darmo berhasil
Magbasa pa