"Aduh, Zahra. Kenapa? Ada apa denganmu?" tanya Anggi.Mendengar tangisan Zahra, hati Anggi terasa hancur. Dia berujar, "Ibunda ada urusan di luar istana. Nanti Ibunda akan sering pulang melihatmu ya?""Nggak mau. Bukan itu," sahut Zahra.Jika bukan itu, lalu apa alasannya? Rasa bersalah Anggi sedikit berkurang. Kemudian, dia menenangkan Zahra sambil bertanya, "Terus, kenapa Zahra menangis?""Ayahanda setiap hari suruh Guru Ilham untuk ajari aku menulis. Aku masih sekecil ini, nggak mau mengenal huruf," jawab Zahra."Tapi kalau nggak mengenal huruf, kamu akan melewatkan banyak cerita dan pengetahuan yang menakjubkan lho," balas Anggi."Biarkan saja. Aku mau cari Kak Ishaq. Aku mau jalan-jalan menikmati pemandangan sama Kak Ishaq," ucap Zahra.Anggi memeluk Zahra. Dia juga ingin pergi mencari Ishaq."Ibunda…," panggil Zahra.Anggi merangkul Zahra sembari berujar, "Kalau begitu, hari ini nggak usah belajar. Besok saja, bagaimana?""Zahra maunya besok, besok, besok …," sahut Zahra. Dia ter
Read More