Cahaya lampu remang tergantung di langit-langit, menebarkan semburat pucat di ruang pemulihan yang hening dan beraroma antiseptik lembut. Di sudut ruangan, seikat bunga putih masih terbungkus plastik bening, diletakkan terburu-buru, seakan hanya untuk menandai kehadiran tanpa benar-benar hadir. Aya perlahan membuka mata. Kelopaknya terasa berat, napasnya dangkal, tubuhnya ringan seperti melayang. “Suster…” suaranya parau, serak dan pecah di ujungnya. “Bayiku... di mana anakku?” Suster yang duduk di kursi pengawas sontak berdiri, lalu mendekat dengan senyum lembut. “Mrs. Prince, tolong tenang. Bayinya dalam pengawasan ketat di ruang neonatal. Kondisinya stabil, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.” Aya mengangguk pelan, tapi pandangannya terpaku pada jendela kaca di pintu. Di balik sana, Beau berdiri membisu. Kedua lengannya terlipat erat di depan dada, rahangnya mengeras, dan sorot matanya mengabur di balik bayang lampu, seolah menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kelelaha
Last Updated : 2025-08-07 Read more