Home / Romansa / Asmara di Atas Ranjang / Di Satu Meja Yang Sama

Share

Di Satu Meja Yang Sama

Author: 9inestories
last update Last Updated: 2025-07-13 10:50:00

Rebecca dan Wiwid berdiri terdiam di ambang ruang makan yang sengaja dibiarkan tanpa sekat. Wiwid tertegun, ia tidak mengira kedua istrinya masih menunggunya di sana. Padahal, ia dan Rebecca menghabiskan waktu hampir dua jam di dalam kamar. Sekarang, ia telah rapi dan hendak kembali ke kantor. Ada rapat perusahaan yang mengharuskan kedatangannya.

"Aku akan melewatkan makan siang, PrincePages membutuhkan kehadiranku. Kalian seharusnya tidak perlu menungguku," ucap Wiwid berusaha tegas.

Ia melihat Rengganis menatapnya berkaca-kaca, wajahnya sembab. Sedangkan, Elizabeth duduk di sebelah Rengganis, menatap hampa sajian di atas meja. Hati Wiwid tercubit perih. Elizabeth telah mempersiapkan semua menu dan berharap ia bisa makan bersama-sama.

"Hanya perlu lima belas menit makan dalam diam, lalu kau bisa kembali ke kantor," ujar Elizabeth datar. Suaranya dingin namun menyesakan.

Rebecca mengusap lengan Wiwid, suaminya itu memandang Elizabeth lekat, seolah menyampaikan beribu penyesalan. "Tida
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Asmara di Atas Ranjang   Di Satu Meja Yang Sama

    Rebecca dan Wiwid berdiri terdiam di ambang ruang makan yang sengaja dibiarkan tanpa sekat. Wiwid tertegun, ia tidak mengira kedua istrinya masih menunggunya di sana. Padahal, ia dan Rebecca menghabiskan waktu hampir dua jam di dalam kamar. Sekarang, ia telah rapi dan hendak kembali ke kantor. Ada rapat perusahaan yang mengharuskan kedatangannya."Aku akan melewatkan makan siang, PrincePages membutuhkan kehadiranku. Kalian seharusnya tidak perlu menungguku," ucap Wiwid berusaha tegas.Ia melihat Rengganis menatapnya berkaca-kaca, wajahnya sembab. Sedangkan, Elizabeth duduk di sebelah Rengganis, menatap hampa sajian di atas meja. Hati Wiwid tercubit perih. Elizabeth telah mempersiapkan semua menu dan berharap ia bisa makan bersama-sama."Hanya perlu lima belas menit makan dalam diam, lalu kau bisa kembali ke kantor," ujar Elizabeth datar. Suaranya dingin namun menyesakan.Rebecca mengusap lengan Wiwid, suaminya itu memandang Elizabeth lekat, seolah menyampaikan beribu penyesalan. "Tida

  • Asmara di Atas Ranjang   Luka Yang Duduk Bersama

    "Kenapa sendiri? Dimana mereka?”Rengganis kembali ke ruang makan seorang diri. Tanpa Wiwid, pun Rebecca. Setetes air mata mengalir dari sudut mata wanita itu, jatuh tanpa suara. Sorotnya redup, terkubur luka yang sama, luka karena dipaksa berbagi cinta.Beberapa saat sebelumnya, Elizabeth sengaja meminta Rengganis memanggil Rebecca dan Wiwid untuk makan siang bersama. Hari itu, ia sedang luang. Daniyah tengah berlibur di rumah orang tuanya. Wiwid pun sempat pulang sejenak dari kantor. Rebecca dan Rengganis ada di rumah. Maka, Elizabeth memutuskan memasak menu sederhana, berharap perjamuan kecil itu menjadi jembatan, mengakrabkan hati-hati yang tak pernah benar-benar bisa berdamai."Sudahlah! Kita makan sendiri saja! Lagian, aku tidak bisa terlalu lama meninggalkan Arsa." Rengganis hendak menyendok kacang polong, namun gerakan tangannya ditahan oleh Elizabeth."Arsa ditangani oleh pengasuh profesional, tidak perlu terburu-buru. Kita tunggu saja mereka!"Nada Elizabeth terdengar tegas

  • Asmara di Atas Ranjang   Bukan Sekedar Istri Ketiga

    Rebecca menikmati bagaimana Wiwid mencumbu bibirnya mesra. Seakan ada kerinduan mendalam yang tercurah di sana. Kerinduan yang menumpuk begitu dalam lalu terlepas dalam sekali waktu. Rebecca tidak mampu menjelaskan rasa ini -yang pasti sentuhan Wiwid membuatnya bergidik, meremang dalam gemetar nikmat."Kau baik-baik saja, baby?" tanya Rebecca curiga. Bukannya ia tidak menyukai perlakuan lembut Wiwid tapi ia merasakan sesuatu yang berbeda dari gesture tubuh Wiwid."Kita sudah terlalu lama di kamar, baby. Mereka pasti sudah menunggu kita."Rebecca mencoba menjauhkan tubuhnya dari atas tubuh Wiwid, namun Wiwid tak bergeming. Ia justru mendekap pinggang Rebecca lebih erat, menciumi lehernya dengan manja.”Ada apa?" bisik Rebecca. "Ceritakan padaku!" suaranya lirih tertahan. Rebecca tahu, keintiman ini harus dihentikan sebelum mengarah ke sesuatu yang lebih panas."Kenapa kau tidak cerita padaku jika kita telah dijodohkan?"Tubuh Rebecca langsung menegang. Ia menatap Wiwid lekat-lekat, dan

  • Asmara di Atas Ranjang   Blomingdale Boutique

    Sepasang sepatu mungil terlepas dari tangan Aya ketika Beau mulai serius menciumnya. Pria itu menjulurkan lidah ke dalam, berusaha menggoda miliknya. Kedua lengan Beau mendekapnya dari belakang, telapak tangannya mengelus perut Aya yang sudah mulai sedikit menonjol."Beau, kita jadi tontonan orang-orang di butik seberang." Aya berhasil melepas ciuman mereka, namun berakhir sia-sia. Beau kembali menciumnya.Mereka berada di satu butik yang khusus menyediakan pakaian bayi dan anak kecil. Beau sengaja menyewa seluruh butik untuk beberapa jam ke depan sehingga Aya bisa leluasa berbelanja.Semua berjalan apa adanya, tanpa kendala. Book launching sukses, South Mansion menyabet gelar bestseller hanya dalam hitungan Minggu. PrincePages bahkan memperluas jangkauan terbit. Mereka menerjemahkan book kedua dari trilogy Lost in Love bertajuk South Mansion ke dalam berbagai bahasa. Antusiasme yang tinggi bahkan membuat PrincePages menerima permintaan pencetakan tahap kedua dari berbagai aliansi ker

  • Asmara di Atas Ranjang   Perjodohan!

    "Tidak! Jawabanku adalah tidak!"Howard menyandarkan badannya pada sandaran kursi rotan, pandangan tertuju jauh ke depan, melintasi tubuh Karmo -yang memiliki nama asli Yosef. Ia terkesima dengan warna kemuning padi yang terhampar luas, menandakan musim panen telah tiba."Yosef, ini perjanjian dua keluarga. Kau tidak bisa mengingkarinya!"Yosef memandang lekat kedua mata teduh dari sahabat mendiang Ayahnya itu. Bukannya ia mau mangkir dari perjanjian antar dua keluarga, Yosef hanya tidak mau lagi kehilangan. Ia terpaksa kehilangan satu putrinya, sekarang ia harus menyerahkan putri lainnya untuk diperjodohkan?"Aku kira dengan memberikan Raya untuk diasuh keluarga lain, dia akan terlindungi dari Longbottom. Sungguh, aku tidak menyangka dia justru masuk ke wilayah perbatasan musuh. Markus itu seorang Rodney? Bagaimana bisa aku melewatkannya?""Aku yakin Raya akan baik-baik saja di tangan Rodney. Longbottom tidak akan bisa menyentuhnya. Yang harus kaupikirkan sekarang adalah keselamatan

  • Asmara di Atas Ranjang   Pewaris Tersembunyi

    Pria berperawakan gagah itu mengusap peluh yang membasahi dahi. Ia baru pulang kerja dan mendapati kedua putrinya bermain dengan adik bungsu mereka di halaman belakang rumah. Seketika rasa lelah itu sirna. Tawa ceria ketiganya mampu menjadi penyembuh pedih yang selama ini ia sembunyikan. Istrinya selalu mengingatkan untuk melupakan masa lalu dan fokus pada kelima anak mereka. Ia rasa istrinya itu benar. Masa lalu tak bisa diubah, dan hidup tak memberi pilihan untuk kembali. Yang bisa dilakukan hanyalah menjaga masa kini dan merancang masa depan. Tidak ada yang namanya time travel untuk memperbaiki masa lalu. Misal ada pun, ia tidak akan mau memanfaatkan kesempatan itu untuk merubah takdir keluarganya. Karena hal itu akan berimbas dengan masa sekarang. Kehilangan ketiga anaknya? Tidak, itu bukan suatu pilihan."Pak? Bapak sudah pulang? Syukurlah!"Seorang remaja laki-laki tanggung sudah berdiri di belakang pria itu. Ia bergegas mencium telapak tangan sang Ayah."Dimana Ibumu, Ris?" Tan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status