Begitu pintu bis tertutup dan perlahan mulai bergerak, suasana riuh pun berangsur mereda. Valerie, yang kini terperangkap dalam kursi sebelah Zane, memanfaatkan malam yang mulai larut dan lampu dalam bis yang temaram. Dia membungkuk, pura-pura mengencangkan tali sepatunya, dan dengan suara lirih yang nyaris berupa helaan napas, "Ini pasti ulahmu, kan?" Bisik Valerie sangat pelan.Zane, yang matanya tertutup kacamata hitam, tak mengubah posisinya. Hanya sudut bibirnya yang melengkung, menjawab dengan bisikan sama pelannya. "Tapi ini semua karena kau yang tidak mau mengakui hubungan kita." Jawab Zane yang sama pelannya. Sebuah alasan yang selalu dia gunakan untuk membenarkan segala kelakuan nekarnya.Valerie menggeleng kecil, mencoba menyembunyikan betapa jantungnya berdebar-debar karena kedekatan ini. "Kau sungguh nekat, Tuan Zane Hardata!" ucap Valerie masih berbisik.Zane akhirnya menanggalkan kacamata hitamnya, menatap lurus ke depan seolah memperhatikan jalan, namun bisikannya hany
Última atualização : 2025-10-08 Ler mais