Setelah momen gombalan yang manis, suasana kembali menjadi lembut dan penuh perasaan. Zane kembali menyapu bibir Valerie dengan sangat-sangat lembut. Sentuhannya penuh penghormatan, seolah menyegel setiap kata yang baru saja diucapkannya. Lalu menyapu bibir Valerie yang mulai kemerahan karena semua ulahnya tadi sambil berkata, dengan suara yang dalam dan bergetar oleh emosi."Apakah kau bersedia menghabiskan setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan dekade-dekade dalam hidupmu sebagai Nyonya Hardata? Istri dari seorang pria yang penuh dengan kekurangan ini?" Dia tidak menyembunyikan ketidaksempurnaannya. "Dimana kau bukanlah yang pertama dalam hidupku, tapi dapat ku pastikan kaulah satu-satunya yang akan menjadi pelabuhan terakhir dermaga cintaku." Pengakuan itu jujur dan penuh penyesalan, tetapi juga penuh keyakinan akan masa depan. "Aku mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku, Valerie." Ucap Zane sambil dari suatu tempat, memberikan sebuah kotak beludru hitam yang
Huling Na-update : 2025-10-17 Magbasa pa