Pagi masih muda saat Gallen tiba di rumah sakit. Angin sejuk berembus melalui koridor yang sepi, membuat langkah kakinya terdengar lebih jelas. Di tangannya ada map kecil berisi salinan surat dan potongan foto. Di hatinya... ada gemuruh. Ia berhenti di meja perawat, menunjukkan identitas dan menyebutkan nama pasien. "Dewi Thea, ruangan berapa, ya?" Perawat yang berjaga menatap layar komputernya. "Tunggu sebentar, Pak…" Gallen menyeka telapak tangannya yang berkeringat ke celana. Ini bukan kunjungan biasa. Ini bisa jadi awal dari jawaban panjang yang belum selesai. "Ruangan 305, lantai tiga, sayap timur," ujar perawat setelah beberapa saat. Gallen mengangguk, berterima kasih, dan segera menuju lift. Tiba di depan ruang 305, Gallen menarik napas dalam-dalam. Ia mengetuk pelan… lalu membuka pintu dengan perlahan. Ruangan itu tenang. Seorang wanita tua tengah duduk bersandar di tempat tidur, mengenakan selimut sampai dada. Rambutnya sudah memutih seluruhnya, tapi kulit w
Terakhir Diperbarui : 2025-06-22 Baca selengkapnya