“Selamat, itu sebuah prestasi yang hebat.” Aku memuji, lalu menepuk tangan dua kali. Kapan lagi aku bisa membuat Ninik merasa terbang ke awan. “Terima kasih, aku akan bersikap baik padamu hari ini karena telah mengakui kalau aku lebih hebat darimu.” Ninik tersenyum lepas. Wajahnya benar-benar merona. Aku rasa, mendapatkan ATM milik Bang Fahri adalah sebuah pencapaian yang luar biasa untuknya, apalagi ibu mertua sendiri belum pernah dipercayakan oleh Bang Fahri. Buruknya, aku sempat merasa rendah diri. Perasaanku sedikit goyah melihat Ninik memegang ATM itu. Selama bertahun menikahi Bang Fahri, aku hanya diberi sisa, bahkan tidak tahu apa sandi ATM milik pria itu. “Ya, kamu lebih hebat!” Sekali lagi aku memuji Ninik, membuat perempuan itu melayang tinggi. Ditepukkannya ATM ke dahi, Ninik mengerjapkan mata, bangga!Tidak ingin membuang waktu dengannya, aku melangkah lebih dulu. Biarkan saja Ninik membanggakan benda pipih itu, kutebak isinya juga tidak seberapa karena Bang Fahri mas
Last Updated : 2025-05-22 Read more