Bab 53“Apa-apaan kamu, Bang?” Aku menepis tangan Bang Fahri. Mendengar permintaannya saja aku merasa sangat malu. Mana mungkin dia meminta rekomendasi pekerjaan dari seorang perempuan yang baru dilihatnya hari ini? Apalagi, tadi dia dan ibunya menghina mereka habis-habisan. “Telepon sekarang, Ris. Kamu ini paham keadaan nggak, sih? Ini tuh kesempatan besar buat aku pindah ke rumah sakit itu. Bayangin, berapa keuntungan yang bakal kamu peroleh kalau aku masuk ke sana?” bujuk Bang Fahri. Pria itu bahkan mengelus pundakku, dibimbingnya aku masuk ke dalam rumah. Aku menepisnya sekali lagi, sangat tidak suka menerima sentuhan dari pria itu. Di belakangku, Ninik mengomel. Dia kesal karena Bang Fahri hanya peduli padaku. Sedang ibu mertua, mungkin beliau mulai memahami keadaan, ikut-ikutan mendesakku seperti Bang Fahri. “Gajiku bakal dua kali lipat, bahkan bisa tiga kalinya, Ris. Terus kamu bakal dapat fasilitas kesehatan gratis, asuransi, cek up rutin, semuanya gratis!” Bang Fahri ber
Last Updated : 2025-05-26 Read more