Library

Search

Home / Romansa / Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian / Chapter 681 - Chapter 690

All Chapters of Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Chapter 681 - Chapter 690

768 Chapters

Bab 681

Wenny bergerak sedikit dan ingin bangun.Hanya saja begitu Wenny bergerak, Hendro sontak terbangun. Dia meraih Wenny dan memeluknya. "Sudah bangun?"Wenny tenggelam dalam pelukan pria itu, tetapi tidak menjawab apa-apa.Sepasang mata Hendro masih setengah terpejam. Itu berbeda dari penampilannya yang biasa dingin dan penuh pengendalian. Kali ini, dia terlihat lebih santai dan seksi. Dia meraih pipi kecil Wenny dan mencubitnya. "Kenapa? Marah ya? Nggak mau bicara sama aku?"Tentu saja Wenny marah. Malam sebelumnya, dia sudah dipaksa. Saat ini, dia tidak ingin berbicara dengan Hendro.Hendro tersenyum menggoda. Dia mencium dahi Wenny, lalu berkomentar, "Wajah marahmu tetap saja lucu."Wenny menekan tubuhnya ke otot-otot Hendro dengan kuat.Hendro lalu membalikkan tubuhnya dan menekan Wenny ke bawah. "Semalam belum cukup? Kalau begitu, kita lanjutkan."Bulu Wenny langsung gemetar. Semalam, tenaga mereka sudah terkuras sangat banyak. Namun, Hendro bisa-bisanya masih ingin melanjutkan.Wenn

Bab 682

Wenny dengan percaya diri mengakui, "Ya, aku memang Jolin."Morgan mengagumi Wenny. Wanita muda seperti dia yang bisa bertarung di dunia bisnis sangat jarang ditemui."Nona Wenny, aku ingin tahu apa yang membuatmu datang mencariku kali ini?"Wenny menyunggingkan bibir merahnya. "Pak Morgan, aku baru saja datang ke ibu kota. Aku ingin berkunjung ke rumah Keluarga Yale."Wenny ingin ikut Morgan pulang ke rumah Keluarga Yale.Morgan terdiam sejenak, lalu membalas sambil tersenyum, "Nona Wenny mau berkunjung ke rumahku?""Benar. Aku dengar rumah Pak Morgan sangat mewah. Aku ingin pergi melihat-lihat."Morgan merasa sedikit curiga dengan niat Wenny, tetapi dia mengangguk setuju. "Oke. Nona Wenny, ayo ikut aku pulang."Wenny tidak menyangka semuanya akan berjalan semulus ini. "Makasih, Pak Morgan."....Di rumah Keluarga Yale, Hana sedang menunggu. Malam sebelumnya, dia telah menjebak Wenny di sebuah kilang anggur pribadi, tetapi rencananya gagal. Bahkan, dia hampir saja tertangkap. Sangat s

Bab 683

Hana tidak bisa memercayainya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Wenny akan begitu berani datang ke rumah taipan, tepatnya rumah Keluarga Yale.Hana berkata, "Wenny, hubungan kita belum cukup dekat sampai kamu bisa datang ke rumahku. Rumahku nggak menyambutmu, jadi tolong pergi sekarang juga!"Hana mulai mengusir Wenny.Wenny mengangkat alis indahnya. Berhubung sudah datang ke rumah Keluarga Yale, dia tentu tidak akan pergi begitu saja.Wenny menatap ke arah Morgan. "Nona Hana, aku datang ke rumah Keluarga Yale ini sudah mendapat izin dari Pak Morgan. Pak Morgan, kamu nggak mungkin tiba-tiba mengusirku, 'kan?"Wenny percaya pada integritas Morgan. Seorang pria seperti Morgan tentu tidak akan mengusirnya begitu saja.Benar saja, Morgan menatap Hana sambil berkata, "Hana, ini pertama kalinya Wenny datang ke ibu kota. Biarkan dia bertamu di sini. Lagian, aku yang membawanya pulang dari bandara."Hana terkejut. "Ayah!"Morgan berkata, "Ayo, seduhkan teh!"Morgan melangkah masuk ke ruang tam

Bab 684

Begitu Wenny menoleh, dia melihat seorang wanita yang mengenakan kebaya. Wanita itu bernama Tamara. Tahun ini, dia berusia sekitar 40 tahunan. Dia adalah seorang wanita cantik dengan penampilan yang lembut dan anggun. Dia juga merawat diri dengan sangat baik.Wenny belum pernah melihat ada wanita lain di sekitar Morgan. Dia mendengar bahwa Morgan telah bercerai dengan istrinya beberapa tahun yang lalu.Wenny menatap Tamara sambil bertanya, "Pak Morgan, ini siapa? Gimana caraku menyapanya?"Morgan melirik Tamara, lalu berkata, "Nona Wenny, panggil dia Bibi Tamara saja. Semua orang di sini memanggilnya begitu."Wenny melihat Tamara. Saat Morgan menyebutkan "Bibi Tamara", Wenny menangkap sekilas kekecewaan di mata Tamara, meskipun itu hanya sesaat.Tamara berucap sambil tersenyum, "Halo, Nona Wenny."Wenny menjawab, "Halo, Bibi Tamara?"Tamara menatap ke arah Morgan. "Morgan, kenapa kamu pergi begitu lama kali ini?"Morgan menekan bibirnya ketika menjawab, "Aku sudah menemukan ibu Hana."

Bab 685

Hana merasa panik dan bingung. "Aku bukan sengaja ingkar janji. Ayahku baru pulang. Selain itu, aku juga sedang menghadapi masalah di sini.""Nona Hana, gimana kami bisa tahu kalau apa yang kamu katakan itu benar? Kamu sudah sepakat untuk menambah bayaran. Tapi bukan cuma nggak bayar lebih, kamu bahkan nggak muncul. Apa maksudnya?"Hana berusaha menjelaskan, "Aku pasti akan bayar lebih, tapi bukan sekarang. Sudahlah, jangan berisik. Sekarang sudah malam. Ayahku pasti sudah tidur. Aku akan segera ke sana.""Oke, Nona Hana. Kami harap kali ini kamu benar-benar datang.""Gimana dengan dua orang itu?""Mereka baik-baik saja. Tanpa perintahmu, kami nggak berani bertindak."Hana merasa kesal. Jika saja orang-orang itu tidak membawa Bu Renata, tidak akan ada masalah sebesar ini. Dia seharusnya bisa menyingkirkan Ariana dengan mudah.Hana menutup telepon, lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya.Seluruh vila yang megah itu sudah sepi, semua orang sudah tidur. Hana dengan hati-hati turun

Bab 686

Hana terdiam. Kata-kata Wenny benar-benar membuatnya kesal.Morgan menatap Hana. "Hana, ayo jawab."Apa yang bisa Hana katakan? Kalau dia terus memaksa bertahan, ayahnya benar-benar akan curiga padanya.Hana akhirnya berkata, "Aku janjian sama Stella mau pergi ke bar untuk menari. Aku cuma mau keluar main sebentar."Morgan dengan tegas menjawab, "Nggak boleh! Sudah begitu malam, kamu nggak boleh keluar. Kembali ke kamarmu dan istirahatlah!"Hana berujar dengan kesal, "Ayah, aku ...."Morgan menyela, "Beberapa hari lagi, ibumu akan kembali untuk menemuimu."Apa?Hana terkejut. "Ibu akan kembali? Tapi, bukannya ibuku sudah meninggal?"Morgan menjawab, "Dia belum meninggal. Dia akan kembali untuk bertemu denganmu."Hana hanya terdiam.Selama ini, Hana mengira ibunya, Vero, sudah meninggal, tetapi ternyata dia masih hidup.Begitu Vero kembali, apakah semuanya akan terbongkar?Wenny adalah anak kandung Vero. Hubungan ibu dan anak tentu lebih kuat daripada ayah dan anak. Sekarang, Wenny ting

Bab 687

Morgan menatap Wenny. Alisnya berkerut tidak senang. "Wenny, kamu sudah keterlaluan!"Semua orang tahu bahwa Vero adalah duri terbesar dalam hati Morgan. Tidak ada yang berani menyebutnya. Namun, Wenny tidak hanya berani menyebutnya, dia bahkan mencemooh Morgan di depan mata. Wanita ini benar-benar punya nyali besar.Wenny bertanya, "Pak Morgan, apa aku mengatakan sesuatu yang salah?"Morgan terdiam sejenak. "Aku dan Tamara nggak ada apa-apa!"Wenny bertanya lagi, "Kalau nggak ada apa-apa, kenapa Nyonya Vero bisa salah paham?"Morgan menjawab, "Itu karena dia terlalu cemburuan."Wenny tidak langsung menyerah. "Pak Morgan, kamu ini lucu banget. Kalau ada masalah, pasti Nyonya Vero yang disalahkan karena cemburu. Tapi kalau nggak ada wanita lain di sekitarmu, mana mungkin Nyonya Vero bisa cemburu? Sederhananya, kalau kamu sudah tahu Nyonya Vero akan cemburu, kenapa kamu masih saja membiarkan wanita lain ada di sekitarmu?"Morgan tidak bisa menjawab.Dia terkejut dengan kecerdasan Wenny y

Bab 688

Hendro meraih tangan kecil Wenny. "Wenny, ayo kita pergi."Hendro hendak membawa Wenny keluar, tetapi wanita itu menarik tangannya kembali dari telapak tangan Hendro. "Pak Hendro, kamu pulang saja. Aku baik-baik saja di rumah Keluarga Yale. Aku akan tinggal selama beberapa hari di sini."Hendro menatap ke arah Wenny. "Kamu mau tinggal di rumah Keluarga Yale? Kamu dan Paman Morgan nggak ada hubungan darah, kenapa kamu mau tinggal di sini?"Hendro sudah lama menyadari bahwa Morgan memperlakukan Wenny dengan cara yang berbeda. Misalnya, ruang kerja Morgan yang tidak sembarang orang boleh masuk, tetapi Wenny malah diperbolehkan berada di sana. Morgan tampaknya sangat memanjakan Wenny.Wenny berkata, "Pak Morgan adalah orang yang sangat baik. Kamu nggak perlu meragukan karakternya.""Dia orang baik? Wenny, aku rasa kamu sudah memihak!"Wenny kehabisan kata-kata.Wenny juga tidak tahu alasan dia memiliki kesan baik terhadap Morgan. Perasaan itu seperti kasih sayang keluarga, seolah-olah ada

Bab 689

Hana sangat senang. Akhirnya, dia berhasil keluar.Hana memandang sekeliling dan semuanya sangat tenang, tidak ada suara apa pun. Tidak ada yang tahu bahwa dia diam-diam meninggalkan rumah Keluarga Yale di tengah malam. Sekarang, dia bisa melakukan apa yang dia inginkan tanpa ada yang tahu.Hana menyunggingkan bibir merahnya dan tersenyum sinis. Selama ini, Wenny sudah menambah masalah baginya. Sekarang, dia akan membalas semuanya kepada Ariana.Hana berbalik dan pergi.....Hana tiba di tempat para penculik berada. Para penculik berbaju hitam membuka pintu untuknya. "Nona Hana, akhirnya kamu datang!"Plak!Hana langsung menampar wajah salah satu penculik berbaju hitam itu, lalu memarahi, "Apa-apaan sikapmu di telepon tadi? Beginikah cara kerjamu?"Penculik berbaju hitam itu memegang pipinya yang dipukul, lalu membalas sambil tersenyum kecut, "Nona Hana, maafkan kami. Kami cuma khawatir kamu nggak datang. Sekarang, kita punya nasib yang sama. Nona Hana, tenangkan dirimu. Lebih baik seg

Bab 690

Hana bisa merasakan bahwa Bu Renata makin menghargai Wenny.Hana sangat marah dengan raut wajah suram. Dia menggertakkan giginya sambil bertanya, "Apa kalian belum makan? Bahkan, seorang anak haram pun nggak bisa kalian tangkap?"Para penculik berbaju hitam segera bergerak untuk menangkap Ariana.Ariana yang merasa ketakutan pun berseru, "Jangan tangkap aku. Nenek, tolong selamatkan aku!"Bu Renata berusaha sekuat tenaga melawan dan melindungi Ariana di belakangnya. Dia menatap ke arah Hana. "Siapa kalian? Kamu mengenalku, 'kan?"Hana terdiam sejenak.Bu Renata menatap Hana dengan curiga. "Kamu tahu aku selalu duduk di kursi roda. Kalau nggak, kamu nggak akan bertanya tentang kakiku. Kamu pasti orang yang aku kenal, 'kan? Dengan tubuh seperti itu, kamu jelas seorang wanita!"Bu Renata sudah lama menjadi Nyonya Keluarga Jamil dan sangat cerdas. Matanya yang tajam terus menilai Hana.Hana mulai merasa cemas. Kalau Bu Renata mengenali dirinya, itu akan sangat berbahaya. Namun, dia memutus

PREV

...

...

NEXT

SCAN CODE TO READ ON APP

DMCA.com Protection Status