Home / Romansa / Dosa di Ranjang Sang Penguasa / Kabanata 11 - Kabanata 14

Lahat ng Kabanata ng Dosa di Ranjang Sang Penguasa: Kabanata 11 - Kabanata 14

14 Kabanata

BAB 11

"Sudah bangun?"Mata Nadine yang terbuka sedikit, mendadak melebar. Ia pun terduduk meskipun rasa nyeri menderai perutnya. Ia mengedarkan pandangan. Dia berada di kamar yang sangat mewah dengan sosok pria yang berusaha ia lupakan. Leonard Sinclair!"Astaga! B-bagaimana-""Kamu terkena gerd parah," jawab Leonard santai.Dia duduk di sofa dekat ranjang, mengenakan kemeja hitam yang digulung di bagian lengan. Meski terlihat santai, sorot matanya tetap tajam mengawasi setiap reaksi Nadine. Di tangannya ada secangkir teh herbal hangat, diletakkan di meja kecil di samping tempat tidur.“Kamu pingsan setelah keluar dari ballroom. Aku membawamu ke sini,” lanjutnya, nada suaranya tenang, seolah membawa wanita pingsan dari pesta mewah adalah hal biasa baginya.Nadine memegangi perutnya, nyeri itu belum sepenuhnya hilang. Tapi yang lebih menyakitkan adalah kenyataan bahwa Leonard kini duduk di hadapannya—pria yang selama ini ia hindari, yang keberadaannya saja cukup mengguncang seluruh hidupnya.
last updateHuling Na-update : 2025-05-08
Magbasa pa

BAB 12

Sementara di dua tempat yang berbeda, dua pria dengan obsesi yang sama telah menempatkan bidak-bidak mereka untuk mengawasi satu sosok yang tak bisa mereka buang dari kepala—Nadine.Di sebuah ruang gelap berisi layar-layar monitor dan peta kota terpajang di dinding, seorang pria berkacamata sedang mengetik laporan di laptopnya."Target sudah masuk ke gedung Perpustakaan Universitas 21 April pukul 09.12. Kondisi fisik terlihat lemah, diduga belum makan. Saat ini sedang berada di balik meja pelayanan utama lantai satu. Tidak menunjukkan interaksi mencurigakan."Ia menekan tombol enter, lalu menyisipkan laporan itu ke dalam sistem internal. Tak sampai dua menit kemudian, layar monitor utama berkedip.INCOMING CALL: LS“Sinclair di sini,” kata Leonard dari balik layar, mengenakan setelan jas rapi. Matanya gelap, penuh perhitungan.“Update terakhir?” tanyanya singkat.“Dia kembali bekerja, Pak. Tapi kondisinya masih rapuh. Kami sudah menempatkan dua orang di lingkungan perpustakaan. Salah s
last updateHuling Na-update : 2025-05-08
Magbasa pa

BAB 13

Nadine menghela napas setelah mendapat notifikasi gajinya sebagai pustakan masuk ke rekening. Di tas yang ia bawa, masih terdapat beberapa lembar uang yang diselipkan Leonard seminggu lalu. Tak terasa ia kembali ke rutinitas tanpa gangguan apapun."Apa aku boleh memakainya?" lirihnya menatap lembaran berwarna merah tersebut. Padahal beberapa hari ini, dia bertahan hidup memakai uang tersebut. Namun, dengan kesadaran diri yangtinggi, ia menggabungkan beberapa uang dari gajinya dengan uang Leonard. "Aku akan mengembalikannya kalau kita nggak sengaja ketemu."Wanita itu segera memasuki perpustakaan. Sebelum itu, ia sempat mampir ke cafe untuk membeli satu croissant isi cokelat dan secup americano. Aroma kopi sedikit menenangkan pikirannya yang mulai lelah. Ia kembali berjalan ke perpustakaan, menyapa sekilas beberapa rekan kerja dan mahasiswa. Hari tampak biasa. Tenang. Rutinitas yang semu.Tapi dari arah gedung seberang, lensa kamera kecil yang terpasang di dalam lampu jalan bergerak pe
last updateHuling Na-update : 2025-05-09
Magbasa pa

BAB 14

Andrew mendekat. Tangannya menyentuh rak terakhir yang hanya berjarak dua meter dari meja pelayanan tempat Nadine duduk. Ia menaruh buku dengan gerakan pelan, terukur. Wajahnya masih tertunduk, tapi matanya menatap tajam ke arah target—Nadine, yang masih belum sadar apa-apa."Sepuluh detik lagi," bisik Andrew dalam hati, tangannya perlahan menyelipkan benda kecil ke dalam saku jaketnya. Sebuah pulpen modifikasi. Bukan untuk menulis, tapi mengandung jarum mikro berisi cairan neurotoksin. Cukup satu tusukan di area leher, korban akan pingsan dalam dua menit, dan kematian terjadi dalam waktu kurang dari sepuluh.Namun sebelum ia melangkah lebih dekat, mendadak sebuah suara berat menghentikan langkahnya.“Jangan coba-coba, Andrew.”Langkah Andrew membeku. Nadine masih tak menyadari, karena suara itu begitu pelan. Perkataan itu hanya ditujukan padanya.Ia menoleh perlahan.Adrian berdiri sepuluh langkah di belakang, mengenakan kemeja dan celana bahan, menyamar seperti dosen atau staf kampu
last updateHuling Na-update : 2025-05-09
Magbasa pa
PREV
12
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status