Satpam itu berdiri dan pura-pura terlihat bingung. Nadine masih menggenggam lengannya, matanya memohon.“Tolong saya. Tolong saya, Pak. Dia ingin menyakiti saya—”Satpam itu mundur selangkah dan memalingkan wajah, pura-pura tidak melihat apa pun. Justru ia menyeringai samar, dan dalam satu isyarat tangan, dua pria berbadan besar yang sebelumnya tak terlihat di balik mobil van segera muncul. Mereka mengenakan pakaian sipil, tetapi dari gerak tubuh dan tatapan mereka, Nadine tahu mereka bukan orang biasa.Panikkk. Nadine segera berbalik, berniat berlari ke arah luar gerbang kampus. Namun, salah satu pria itu sudah memotong jalannya. Lengan kekar menahannya dari samping, menarik kasar hingga tubuhnya terhuyung. Ia meronta, menjerit, menendang, tapi sia-sia.Nadine menjerit lagi, “TOLONG! ADA YANG MAU MENCULIK SAYA!”“LEPASKAN! LEPASKAN AKU!” Nadine menjerit, suaranya menggema di area parkiran.Adrian mendekat cepat, napasnya memburu, wajahnya kini benar-benar seperti orang yang kehilanga
Huling Na-update : 2025-05-13 Magbasa pa