Nadine menatap Leonard lekat-lekat. “Kalau Pak Leo? Apa bapak mencintaiku, atau mencintai versi Nadine yang bapak bentuk sendiri?”Suasana mendadak sunyi.Leonard tidak segera menjawab. Lalu perlahan ia tersenyum, tapi senyumnya tidak menjawab apa pun. “Kita punya rapat dengan editor media jam dua. Setelah itu, dinner dengan sponsor di Hotel Delacroix. Aku ingin kamu ikut.”Nadine menunduk, menyembunyikan sorot matanya yang mulai buram.“Baik, Pak,” jawabnya pelan. Tidak ada ruang untuk mempertanyakan lagi.Leonard melirik jam tangannya. “Kamu punya waktu satu jam untuk makan siang dan berganti baju. Pilih yang formal tapi tidak terlalu kaku. Mereka menyukai wanita yang terlihat kuat tapi tetap ramah.”Setelah itu, ia melangkah keluar dari ruangan, menyisakan jejak aroma parfum maskulinnya dan perasaan hampa yang menggantung di udara.(,,・e・)pー━**※*⌒*Di ruang rapat yang penuh dengan papan presentasi, grafik elektabilitas, dan layar besar yang menampilkan headline media, Leonard duduk
Last Updated : 2025-06-04 Read more