Home / Romansa / Hot Night With Boss / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Hot Night With Boss: Chapter 41 - Chapter 50

93 Chapters

41. Rumor Baru

Karena marah, Dion sama sekali tidak mau menjawab pesan ataupun panggilan dari Luna. Saat dihampiri, Dion menolak menemui dengan berbagai macam alasan. Mau tak mau Luna hanya bisa diam menunggu amarah Dion mereda, tetapi Luna juga tak punya kesabaran sebanyak itu. Dia yang memiliki sifat tidak sabaran berulah dengan menyebar rumor tak berdasar. Lagi-lagi yang dia andalkan hanyalah kekuatan orang lain bukan kekuatannya sendiri.Tiba-tiba saja beredar rumor jika Yuki memaksa Dion untuk memenuhi keinginanya. Padahal Dion sudah menolak. Sehingga membuat Dion dan Luna bertengkar dan bermusuhan. Rencana pernikahan Dion dan Luna pun berujung kandas. Semua penyebabnya adalah Yuki.Amelia yang tidak sengaja mendengar rumor itu, segera berlari menemui Yuki yang sedang sibuk bekerja. "Yuki, bisa ikut aku sebentar?" tanya Amelia dengan penuh harap."Ya? Ke-kenapa kamu melihatku begitu?" tanya Yuki bingung."Nanti aku jelasin. Pokoknya ikut aku dulu," jawab Amelia."Apa nggak bisa nanti? Sekarang
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

42. Salah Lawan

Malam harinya ...Karena ada pekerjaan tambahan, Yuki memutuskan untuk lembur menyelesaikannya. Sehingga dia pulang terlambat daripada rekannya yang lain.Baru saja Yuki melangkahkan kaki keluar dari pintu utama gedung kantor, Dion yang sedari tadi sudah menunggu Yuki di lobi menghadang jalan Yuki."Yuki," panggil Dion. Berjalan mendekati Yuki.Yuki memalingkan pandangan dan langsung menghentikan langkahnya, "kenapa dia masih di sini? Apa dia juga lembur?" batin Yuki tidak senang.Dion berdiri dihadapan Yuki, "ayo bicara sebentar," ajak Dion."Maaf, aku sibuk. Lain waktu saja," tolak Yuki. Yang ingin segera pulang dan istirahat karena sudah lelah."Sibuk apa? Pekerjaanmu juga sudah selesai, 'kan?" tanya Dion."Memangnya kesibukan itu hanya pekerjaan? Aku juga punya hal lain yang harus dilakukan. Ngerti?" jawab Yuki mulai kesal."Aku nggak akan banyak menyita waktumu kok. 5 menit aja," kata Dion. Masih gigih membujuk Yuki untuk bisa diajak bicara."Apa sih maunya? bikin kesel aja," bat
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

43. Buah Tangan

Cristopher melihat Dion sudah pergi jauh. Dia memalingkan pandangan menatap Yuki dan segera mengenakan jasnya kepada Yuki.Cristopher menggandeng tangan Yuki, "Ayo, saya antar kamu pulang."Yuki hanya menganggukkan kepala, dan mengikuti Cristopher.Yuki menatap tangannya yang digenggam Cristopher, lalu menatap punggung Cristopher. Dia hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya."Apa dia baru pulang?" batin Yuki bertanya.Cristopher membuka pintu mobil, dan Yuki segera masuk ke dalam mobil. Cristopher menutup pintu mobil dan segera berjalan menuju sisi lain mobilnya, lalu segera membuka pintunya dan masuk ke dalamnya.Yuki melihat Cristopher masuk ke dalam mobil, menutup pintu dan segera mengenakan sabuk pengaman."Terimakasih sudah membantu saya, Pak. Saya nggak tau apa yang akan terjadi kalau saja bapak gak datang bantu saya tadi," ucap Yuki bersyukur dan berterimakasih kepada Cristopher."Saya akui kamu memang berani, tapi kali ini keberanianmu bisa membuatmu dalam bahaya, Yuki.
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

44. Bekal Spesial

Pagi buta Yuki bangun. Dia ingin berolah raga setelah sekian lama tidak olahraga. Dia memutuskan untuk berlari disekitaran gedung apartemennya. Cukup lama Yuki berlari, sampai akhirnya dia kembali ke apartemennya dan mulai memasak sarapan.Yuki telah meyiapkan semua yang dibutuhkan. Mulai dari alat, sampai bahan untuk memasak. ***30 menit kemudian ...Sarapan selesai dibuat, Yuki buru-buru membersihkan peralatan memasak dan meja dapur, lalu mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian, Yuki kembali ke dapur. Dia menyiapkan dua kotak bekal, dan mengisi keduanya dengan nasi goreng buatannya. Di atas nasi goreng Yuki menambah telur dadar, tomat, dan mentimun. Setelah semua masuk dalam kotak bekal, dia segera menutup dan memasukkan ke dalam tas bekal. Yuki menyisakan nasi goreng untuknya sarapan. Dia bangga dengan hasil masakannya yang menurutmya enak."Semoga Amelia dan Pak Cris suka," batin Yuki penuh harap. Setelah selesai sarapan, Yuki segera bersiap-siap pergi ke kantor. Dia harus
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

45. Berubah?

Rapat diadakan pukul 10.00 pagi waktu setempat. Namun, pukul 09.30 Cristopher sudah datang ke ruang rapat dan duduk tenang menunggu para karyawannya.Thomas sibuk menyiapkan berkas laporan yang akan dia presentasikan. Sedangkan Cristopher asik melihat sekeliling ruang rapat.Cristopher melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 09.35 pagi. "Apa bapak mau kembali lagi ke ruangan anda dan menunggu? Nanti saya panggil kalau semua orang sudah berkumpul," kata Thomas menawarkan."Nggak apa-apa. Aku kan lagi nggak ada kerjaan. Menunggu 30 menit bukan hal besar. Kamu lanjut aja sibuk. Jangan pedulikan aku," kata Cristopher."Kalau butuh sesuatu jangan sungkan bicara, Pak. Saya nggak terlalu sibuk kok," jawab Thomas."Ok," jawab Cristopher.Cristopher mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasya, lalu iseng-iseng mengirim pesan pada Yuki. "Sedang apa?" tanya Cristopher.Tidak beberapa lama balasan datang, "meninjau ulang bahan presentasi, Pak.""Oh, gitu. Semangat ya,"
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

46. Rapat ke-2

Setelah menunggu cukup lama, dua orang dari divisi produksi akhirnya memasuki ruang rapat. "Maaf, kami terlambat, Pak."Oh, nggak apa-apa. Silakan duduk," jawab Thomas tersenyum ramah.Cristopher melihat jam tangannya, lalu melihat ke arah dua orang yang baru datang. Yang tak lain adalah Dion dan kepala divisi.Thomas menunggu dua orang yanv baru datang duduk, lalu dia berdiri dari duduknya untuk menyampaikan kata sambutan."Ok, semua sudah hadir. Mari kita mulai rapat hari ini," kata Thomas menatap semua yang hadir dalam rapat."Pertama saya mengucapkan terimakasih untuk kesediaan anda sekalian. Pada rapat kali ini kita akan membahas sampel yang akan di produksi mulai bulan depan. Sebelum suatu produk benar-benar diproduksi dan diluncurkan, maka hal yang paling penting adalah sampel. Sebelum pembuatan sampel dilakukan, tentunya kami semua ingin mendengar hasil akhir dari data yang sudah dibuat masing-masing divisi, terutama divisi produksi. Saya tidak akan menunda waktu lagi, jadi m
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

47. Siapa Stevy?

Sebelumnya ..."Pak, anda mau ke mana?" tanya Thomas."Aku ada urusan sebentar di luar," jawab Cristopher."Saya akan selesaikan rapat dengan cepat dan mengantar anda," kata Thomas."Nggak, Tom. Kamu fokus aja sama rapat. Aku bisa pergi sendiri kok," jawab Cristopher menepuk bahu Thomas, "oh ya, jangan lupa laporan hasil rapat hari ini. Kamu letakkan saja di meja di katorku. Nanti aku balik ke sini kok," lanjutnya."Ya, Pak. Bapak hati-hati di jalan ya," kata Thomas memperingatkan."Ok," jawab Cristopher yang langsung berbalik pergi meninggalkan Thomas.Thomas sesaat menatap kepergian Cristopher, lalu berbalik dan masuk kembali ke ruang rapat."Maaf membuat kalian semua menunggu. Mari kita lanjutkan rapatnya," ucap Thomas. Yang baru saja duduk di kursinya.Thomas mulai bertanya sesuai pertanyaan yang ditulis Cristopher pada divisi produksi. Karena Dion kurang fokus dan takut jika membuat kesalahan lagi, maka Harris selaku kepala divisi menggantikan Dion menjawab pertanyaan. Satu per
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

48. Stevy = Kucing

Cristopher ada di klinik. Saat berbincang dengan dokter, tiba-tiba saja ponselnya berdering. "Maaf, dok. Saya angkat telepon dulu," kata Cristopher meminta izin. "Oh ya, silakan saja. Saya akan memeriksa keadaan Stevy dulu," jawab Dokter. Cristopher menganggukkan kepala. Dia keluar dari ruang pemeriksaan dan segera menerima panggilan. "Halo," jawab Cristopher. "Halo, Tuan Muda." "Nggak usah basa-basi, Om. Om pasti disuruh Papa, 'kan? Ada apa? Saya nggak punya banyak waktu," jawab Cristopher dengan dahi yang berkerut. "Bisa kita bertemu?" "Nggak bisa. Saya sibuk," jawab Cristopher. "Saya yang akan menemuimu. Kamu di mana?" "Saya bilang nggak bisa ya nggak bisa, Om. Saya sibuk sekarang," jawab Cristopher. "Cris. Saya nggak disuruh sama Papamu kok. Ini murni keinginan saya. Pengen ketemu kamu aja." Cristopher terdiam sesaat, lalu menyebut nama dan alamat klinik tempatnya berada. "Oh, apa kamu sedang mengantar Stevy?" "Iya," jawab Cristopher. "Ok. Saya segera
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

49. Boleh Saya Menciummu?

Yuki terdiam, melihat Cristopher menggendong Stevy. Terlihat Stevy mengusapkan kepalanya ke wajah Cristopher dan terdengar suara dengkuran dari Stevy."Kamu cemburu ya?" tanya Cristopher memeluk Stevy."Meow ... "Cristopher tersenyum, "hahaha ... lucunya," ucap Cristopher mengusap punggung Stevy.Cristopher menatap Yuki, "kamu nggak mau kenalan?" tanyanya.Yuki menggeleng, "saya takut dicakar," jawabnya."Enggak akan dicakar kalau kamu nggak ada niat macam-macam. Stevy baik kok," jawab Cristopher.Cristopher yang sedang menggendong Stevy mendekat kepada Yuki. "Stevy, ayo kenalan dulu sama Yuki. Dia itu ... " bisik Cristopher di telinga Stevy."Meow ... "Stevy lagi-lagi mengusapkan kepalanya ke wajah Cristopher."Nah, coba kamu elus Stevy pelan-pelan. Lalu kenalkan dirimu," kata Cristopher.Yuki mengulurkan tangan ragu-ragu, "beneran nggak apa-apa? Nanti kalau saya dicakar atau digigit gimana?" tanyanya menatap Cristopher."Saya yang akan tanggung jawab. Percaya sama saya, dia nggak
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

50. Penjelasan

Mobil Cristopher parkir di halaman depan gedung apartemen Yuki. "Terimakasih sudah mengantar saya, Pak. Bapak bisa langsung pulang dan istirahat," kata Yuki."Kamu cepat masuk sana. Kabari saya kalau sudah sampai, saya akan langsung pergi setelah dapat kabar dari kamu," kata Cristopher."Bapak bisa langsung pulang. Kenapa repot nunggu saya sampai kamar?" tanya Yuki."Saya kan nggak bisa nganter kamu. Jadi yang bisa saya lakuin cuma mastiin kamu selamat sampai tempat tinggalmu dari sini," jawab Cristopher."Aduh manisnya. Dia kok bisa sih punya pikiran kayak begini. Dion aja dulu gak gini. Habis nganter ya udah ngilang. Jadi gak pengen cepet-cepet pulang deh," batin Yuki terharu.Melihat Yuki yang melamum, Cristopher segera menyadarkan Yuki dari lamunan."Yuki ... " panggil Cristopher sembari menepuk bahu Yuki.Yuki tersentak, "eh, ah ... i-iya, Pak.""Apanya yang iya, Pak? Kamu ngelamunin apa?" tanya Cristopher."E-enggak ada. Bukan apa-apa, Kok. Kalau gitu saya turun dulu. Bapak hat
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status