Home / Romansa / Hot Night With Boss / 49. Boleh Saya Menciummu?

Share

49. Boleh Saya Menciummu?

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-19 18:07:53

Yuki terdiam, melihat Cristopher menggendong Stevy. Terlihat Stevy mengusapkan kepalanya ke wajah Cristopher dan terdengar suara dengkuran dari Stevy.

"Kamu cemburu ya?" tanya Cristopher memeluk Stevy.

"Meow ... "

Cristopher tersenyum, "hahaha ... lucunya," ucap Cristopher mengusap punggung Stevy.

Cristopher menatap Yuki, "kamu nggak mau kenalan?" tanyanya.

Yuki menggeleng, "saya takut dicakar," jawabnya.

"Enggak akan dicakar kalau kamu nggak ada niat macam-macam. Stevy baik kok," jawab Cristopher.

Cristopher yang sedang menggendong Stevy mendekat kepada Yuki.

"Stevy, ayo kenalan dulu sama Yuki. Dia itu ... " bisik Cristopher di telinga Stevy.

"Meow ... "

Stevy lagi-lagi mengusapkan kepalanya ke wajah Cristopher.

"Nah, coba kamu elus Stevy pelan-pelan. Lalu kenalkan dirimu," kata Cristopher.

Yuki mengulurkan tangan ragu-ragu, "beneran nggak apa-apa? Nanti kalau saya dicakar atau digigit gimana?" tanyanya menatap Cristopher.

"Saya yang akan tanggung jawab. Percaya sama saya, dia nggak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hot Night With Boss   50. Penjelasan

    Mobil Cristopher parkir di halaman depan gedung apartemen Yuki. "Terimakasih sudah mengantar saya, Pak. Bapak bisa langsung pulang dan istirahat," kata Yuki."Kamu cepat masuk sana. Kabari saya kalau sudah sampai, saya akan langsung pergi setelah dapat kabar dari kamu," kata Cristopher."Bapak bisa langsung pulang. Kenapa repot nunggu saya sampai kamar?" tanya Yuki."Saya kan nggak bisa nganter kamu. Jadi yang bisa saya lakuin cuma mastiin kamu selamat sampai tempat tinggalmu dari sini," jawab Cristopher."Aduh manisnya. Dia kok bisa sih punya pikiran kayak begini. Dion aja dulu gak gini. Habis nganter ya udah ngilang. Jadi gak pengen cepet-cepet pulang deh," batin Yuki terharu.Melihat Yuki yang melamum, Cristopher segera menyadarkan Yuki dari lamunan."Yuki ... " panggil Cristopher sembari menepuk bahu Yuki.Yuki tersentak, "eh, ah ... i-iya, Pak.""Apanya yang iya, Pak? Kamu ngelamunin apa?" tanya Cristopher."E-enggak ada. Bukan apa-apa, Kok. Kalau gitu saya turun dulu. Bapak hat

    Last Updated : 2025-04-20
  • Hot Night With Boss   51. Cemburu?

    Yuki terdiam. Terus menatap Cristopher yang masih murung."Bapak lagi marah?" tanya Yuki."Enggak," jawab Cristopher singkat."Bohong. Kelihatan itu muka bapak murung gitu. Pasti lagi marah. Ya, 'kan?" sahut Yuki. Tak percaya dengan jawaban Cristopher.Cristopher hanya diam saja. Yuki lantas kembali bertanya pada Cristopher."Ada apa, Pak? bapak jangan diem aja dong. Kalau bapak enggak bicara saya mana tau apa yang buat bapak marah?" kata Yuki. Berusaha membujuk Cristopher untuk bicara."Cari tau aja sendiri," jawab Cristopher."Astaga. Dia kalau ngambek lebih parah dari bocah lima tahun. Sulit nih kalau gini," batin Yuki."Saya bukan dukun yang bisa main tebak-tebakan loh. Saya juga bukan cenayang yang bisa nerawang pikiran orang. Saya bisa tau alasannya, kalau bapak yang kasih tau. Gimana mau tau coba kalau diem aja," kata Yuki.Cristopher masih diam. Dan Yuki masih terus membujuk agar Cristopher mau bicara."Pak," panggil Yuki."Hm," jawab Cristopher."Udah dong ngambeknya. Saya k

    Last Updated : 2025-04-20
  • Hot Night With Boss   52. Diremehkan

    Cristopher sedang sarapan. Thomas datang ke ruangan Cristopher untuk menyapa."Selamat pagi, Pak. Maaf mengganggu waktunya. Saya mau bertanya, untuk kunjungan ke lab apakah bisa dilakukan hari ini? sejak minggu kemarin bapak terus mengundurnya," tanya Thomas menatap Cristopher.Cristopher mengunyah makanan dalam mulutnya perlahan, lalu menelannya."Bagaimana baiknya? Kan kamu yang tau jadwalku, Tom. Bisa nggaknya hari ini," jawab Cristopher."Kalau sesuai jadwal hari ini, jadwal anda kosong dari pukul 15.30 sore. Apa baiknya bapak pergi setelah janji temu dengan klien?" tanya Thomas. Usai memberitahukan jadwal Cristopher."Jam berapa pertemuannya?" tanya Cristopher."Sekitar pukul 13.30 di ... " jawab Thomas. Memberitahu waktu janji temu dan lokasi pertemuan."Boleh saja. Kita lakukan kunjungan hari ini, tapi baiknya kamu jangan beritahu mereka ya," kata Cristopher."Maksudnya anda mau sidak?" tanya Thomas.Cristopher menganggukkan kepala, "ya, begitulah. Aku kan perlu tau seperti apa

    Last Updated : 2025-04-20
  • Hot Night With Boss   53. Diabaikan

    Setelah bertemu rekan bisnis untuk membicarakan kerjasama, Cristopher dan Thomas segera pergi ke laboratorium tempat uji coba sampel produk terbaru perusahaannya.Di lokasi, Cristopher dan Thomas bertemu Caleb Estavano. Seorang profesor asal eropa yang merupakan kepala laboratorium Giant Group."Halo, Caleb. Apa kabar?" sapa Cristopher. Berjalan menghampiri Caleb."Halo, Tuan Kecil. Senang bertemu denganmu," kata Caleb tersenyum.Keduanya saling berpelukan erat. Caleb mengusap lembut punggung Cristopher."Sudah lama tak bertemu," kata Caleb. Melapas pelukannya."Ya, sudah lama sekali," jawab Cristopher."Apakah Thomas belum menceritakan kenapa kamu diminta datang ke sini? ini agak rumit," kata Cristopher."Thomas menceritakannya. Garis bersarnya aku tahu," jawabnya."Kalau gitu aku akan langsung ke intinya saja. Aku mau Giant Lab mengambil alih pembuatan sampel produk. Apakah memungkinkan?" tanya Cristopher menatap Caleb."Tentu saja memungkinkan jika itu permintaanmu," jawab Caleb.C

    Last Updated : 2025-04-21
  • Hot Night With Boss   54. Masuk Daftar Hitam

    "Cukup. Jaga ucapanmu. Dia itu ... " kata Caleb yang langsung disela Cristopher."Biarkan saja dia bicara. Biar dia puas," sela Cristopher.Profesor gila itu tersenyum, "nah, dia aja sadar diri. Cuma CEO perusahaan kecil aja banyak maunya dan banyak tuntutan," ucapnya tidak senang dengan Cristopher."Apa kamu sungguh lolos wawancara di Giant lab?" tanya Cristopher memastikan."Iyalah. Orang hebat kayak aku nggak mungkin bersarang di tempat sampah kayak gini. Aku bakalan ngerjain pekerjaan besar. Bukan pekerjaan remeh kayak sampel produkmu," jawabnya dengan sombong."Baguslah. Kalau gini aku nggak akan merasa bersalah. Terimakasih untuk jawabanmu," kata Cristopher tersenyum."Dih, apa sih. Ini orang udah sinting kali ya. Bisa-bisanya senyum enggak jelas. Udah gila kayaknya," batin Profesor gila.Cristopher mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi seseorang."Halo?""Halo, ini Cristopher Owen. bisa tolong sambungkan saya ke divisi HRD?" tanya Cristopher."Baik, Pak. Sebentar.""H

    Last Updated : 2025-04-21
  • Hot Night With Boss   55. Tawaran Yuki

    Yuki mengobati luka di punggung tangan Criatopher dengan hati-hati dan penuh perhatian."Apa sih yang dia lakuin sampai tangannya luka kayak gini? Ck. Dasar nggak bisa hati-hati. Ngeselin, tapi nggak tega banget kalau lihat dia terluka gini," batin Yuki.Melihat Yuki yang begitu serius merawat lukanya, Cristopher jadi merasa bersalah."Kayaknya dia lagi marah sama aku," batin Cristopher."Apa kamu marah?" tanya Cristopher ingin memastikan."Masih tanya. Ya iyalah marah," batin Yuki menjawab."Sudah tau marah nggak dibujuk malah ditanyain terus," batin Yuki lagi.Yuki hanya diam dan terus melakukan pengobatan. Sampai pengobatan selesai dan Yuki berpamitan pulang."Sudah selesai. Saya pulang dulu," kata Yuki berpamitan."Dia pasti bisa jaga diri sendiri. Yang penting aku udah ngasih pertolongan pertama," batin Yuki.Yuki menutup kotak P3K dan membawanya. Saat Yuki berbalik ingin pergi, tiba-tiba Cristopher menarik tangan Yuki sehingga Yuki jatuh dipangkuannya. Keduanya saling bertatapan

    Last Updated : 2025-04-22
  • Hot Night With Boss   56. Apartemen Yuki (1)

    Thomas datang ke apartemen Yuki membawa Stevy dalam pet cargo dan baju Cristopher dalam koper. Juga semua keperluan Stevy dalam tas ransel."Wah, makasih ya. Maaf aku ngerepotin kamu, Tom. Aku nggak tau harus minta tolong ke siapa lagi," kata Cristopher."Nggak apa-apa, Pak. Saya kebetulan searah apartemen bapak tadi, jadi saya langsung mampir begitu bapak telepon. Bagaimana hasil pemeriksaannya?" tanya Thomas penasaran."Ada beberapa retakan. Untung saja saya ajak bapak Cris ke rumah sakit. Coba kalau enggak," sahut Yuki yang baru keluar dari dapur. Yuki membawa teh untuk Thomas.Thomas cukup terkejut mendengar keadaan Cristopher."Lain kali bapak harus lebih menahan diri untuk nggak mukul meja atau apapun. Memang bapak kira tangan bapak itu besi? Kalau seperti ini kan bapak yang susah," omel Thomas."Aduh, aduh. Kalian berdua ini ya ... bisa nggak ngomelnya ditunda lain waktu?" sahut Cristopher."Silakan di minum, Pak. Saya nggak tau tehnya enak apa enggak buat bapak," kata Yuki, me

    Last Updated : 2025-04-22
  • Hot Night With Boss   57. Apartemen Yuki (2)

    Yuki mengambil pesannya dan sedikit mengobrol dengan satpam yang sedang berjaga.Satpam melihat Yuki bersama Cristopher, "dia siapa? Pacarmu ya?" tanyanya."Oh, bukan. Dia itu ... " kata Yuki yang langsung diam, "pokoknya di bukan pacar," kata Yuki."Kalau bukan pacar apa calon suami?" tanya satpam lagi."His, bapak banyak tanya deh. Udah dulu ya, saya mau naik. Bapak juga jangan lupa makan makanan yang saya kasih. Nanti dingin kurang enak," kata Yuki."Siap neng Yuki," jawabnya.Yuki membawa tas berisi pesanan makanan dan segera pergi meninggalkan pos satpam bersama Cristopher."Kamu deket sama satpam di sini?" tanya Cristopher."Ya. Karena saya selalu papasan setiap pagi pas berangkat kerja," jawab Yuki.Cristopher menghentikan langkah kakinya menatap gedung apartemen Yuki yang terlihat cukup tua di matanya. Melihat Cristopher yang berhenti, Yuki juga ikut berhenti."Ada apa, Pak?" tanya Yuki."Sudah berapa lama kamu tinggal di sini?" tanya Cristopher."Sudah hampir lima tahun. Saya

    Last Updated : 2025-04-22

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   93. Menginaplah (2)

    "Menginaplah," pinta Yuki. Menatap dalam mata Cristopher."Kamu sungguh-sungguh memintaku menginap?" tanya Cristopher serius.Yuki menganggukkan kepala, "Ya, saya serius. Menginaplah dan mari menghabiskan malam bersama," jawabnya."Baiklah. Kalau itu yang kamu inginkan," jawab Cristopher.Cristopher yang berbaring, langsung mengubah posisinya menindih Yuki. Dia langsung menanggalkan pakaian yang dikenakannya.Yuki terpaku menatap dada bidang dan perut Cristopher."Wah, berapa kalipun aku melihat, aku masih nggak percaya ini nyata. Dia seksi banget," batin Yuki. "Apa yang kamu lihat?" tanya Cristopher."Sesuatu yang seksi dan enak dilihat pastinya," jawab Yuki tersenyum.Yuki bangun, dia mendekati Cristopher dan meraba-raba dada bidang Bossnya itu. Tangannya bergerak turun ke perut, lalu berakhir pada milik Cristopher."Kamu sungguh menyukai milik saya ya? Sudah berapa kali kamu menyentuhnya, hm?" tanya Cristopher."Entahlah. Saya tak menghitungnya," jawab Yuki."Saya juga tak akan ti

  • Hot Night With Boss   92. Menginaplah (1)

    Yuki baru masuk ke dalam tempat tinggalnya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh Cristoper yang langsung muncul dari balik lemari hias dekat ruang tamu."Baru pulang?" sapa Cristopher.Yuki melebarkan mata, "Pak Cris," panggilnya. Senyumnya langsung mengembang."Saya sampai bosan lho nungguin kamu," kata Cristopher.Yuki segera menghampiri Cristopher, "bapak kok nggak bilang saya kalau mau datang? Kalau tahu 'ka saya bisa pulang lebih awal," katanya. Cristopher mengusap wajah Yuki, "saya nggak mau ganggu waktumu dan temanmu bersama. Biarpun bosan saya bisa nunggu kok," jawab Cristopher.Yuki memeluk Cristopher, "maaf ya," ucapnya.Cristopher mengusap punggung Yuki, "iya, nggak apa-apa. Kamu bisa mandi dulu. Saya sudah siapin sesuatu untukmu," bisiknya.Yuki melepas pelukan, "apa? Bapak siapin apa buat saya?" tanyanya bersemangat."Mandi dulu. Baru saya kasih tahu. Cepet sana," jawab Cristopher. Segera dia memnutar tubuh Yuki dan mendorong punggung Yuki menuju kamar.Yuki segera melakukan ap

  • Hot Night With Boss   91. Siapa? (4)

    Amelia membuka pintu sebuah mobil, masuk dan segera menutup pintu mobil. Di dalam mobil, sudah ada Thomas yang menunggunya."Ada apa, Pak?" tanya Amelia menatap Thomas."Sudah selesai makan dan mainnya sama Yuki? Kok cuma sebentar?" tanya Thomas balik, tanpa menjawab pertanyaan Amelia."Ya karena kami memang sudah mau pulang aja. Bapak nggal jawab pertanyaan saya, kenapa minta ketemu saya?" tanya Amelia usai menjawab pertanyaan Thomas.Thomas mendekatkan wajahnya mentap Amelia. Dipegangnya wajah Amelia untuk melihat luka-luka diwajah Amelia."Masih belum pulih benar ya," ucap Thomas.Amelia mengerutkan dahi, "bapak ngapain?" tanyanya dengan suara pelan.Thomaa menatap Amelia, "saya lagi lihat luka kamu," jawabnya."Eh, bapak nggak usah segininya. Saya kaget lho bapak tiba-tiba pegang-pegang wajah saya, terus dekat-dekat saya. Untungnya saya nggak salah paham," ucap Amelia. Amelia sengaja mengungkapkan isi pikiran dan hatinya."Salah paham apa?" tanya Thomas."Salah paham kalau bapak

  • Hot Night With Boss   90. Siapa? (3)

    Amelia dan Yuki makan malam bersama di sebuah restoran. Selesai makan, Amelia mengajak Yuki jalan-jalan sebentar di taman pusat kota."Tumben mau aku ajak jalan-jalan," kata Amelia."Sesering itu kah aku menolakmu, Nona Amelia?" tanya Yuki menggoda Amelia."Iya, sering. Sering benget. Diajak ke mana-mana selalu aja tuh jawabannya males, capek, aduh lain kali aja ya. Sampai gemes, tapi ntar alu gemesin kamunya ngambek," jawab Amelia.Yuki tersenyum cantik, "aduh, aduh, teman kesayanganku ngambek nih. Uh, imutnya ... " ucap Yuki menggoda Amelia lagi."Omong-omong, pernikahan Dion dan Luna itu serius atau gimana ya?" tanya Amelia.Yuki menatap Amelia, "emang kenapa? Ada yang salah dengan pernikahan mereka?" tanyanya."Kamu enggk buka undangannya? Nggak baca isinya?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "enggak. Aku aja lupa aku taruh mana undangannya. Kayakny sih di laci meja kantor. Apa kebawa pulang ya? Nggak taulah, nanti aku cari. Emang apa isinya? Dan kapan itu acaranya? Soalny

  • Hot Night With Boss   89. Siapa? (2)

    Amelia dan Yuki kembali bekerja setelah makan siang. Keduanya fokus pada pekerjaan masing-masing. Sesekali Ameli mengintip Yuki. Terlihat Yuki bergitu serius bekerja, membuat Amelia tak enak kalau sampai mengganggu temannya itu."Apa yang dimaksud Dion tadi, ya? Astaga, aku sampai segininya kepikirian. Satu-satunya biar nggak penasaran ya aku langsung tanya ke Yuki. Cuma dia sekarang lagi sibuk. Gimana dong?" batin Amelia.Amelia menghela napas panjang. Mau tak mau dia harus sabar menuggu setelah pulang kerja agar bisa bicara dengan Yuki.***Pukul 17.15 sore. Terlihat Yuki sedang berkemas. Begitu juga Amelia. Selesai berkemas, Amelia menghampiri Yuki dan mengajak Yuki pulang bersama."Yuk, pulang bareng," kata Amelia menawari."Yuk," jawab Yuki.Amelia dan Yuki pergi meninggalkan ruangan bersama. Keduanya menunggu di depan lift, dan saat pintu lift terbuka, tampak Cristopher dan Thomas ada di dalam lift. Thomas tersenyum menatap Amelia dan Yuki. Amelia juga tersenyum, dan keduanya

  • Hot Night With Boss   88. Siapa? (1)

    Malam sebelumnya ...Dion mensihati Luna agar Luna tak terus saja mencari-cari masalah dengan rekan sekantor. "Luna, bisa nggak kamu menahan dirimu sedikit? Malu kalau sampai diomongin orang-orang kator lho," ucap Dion.Luna mengerutkan dahi, "bukan aku duluan yang mulai kok. Yang mulai ya teman mantammu itu," jawabnya."Nggak perlu bawa-bawa mantan. Yang udah ya udah. Nggak usah dibahas," sahut Dion tidak senang.Luna menatap Dion, "kenapa? Emang kenyataannya kayak gitu. Pasti itu mantan kamu yang nyuruh temannya buat nganiaya aku," ucap Luna mengadu."Belum tentu. Kalau misal bukan dia yang nyuruh temannya gimana?" jawab Dion."Kamu kok jadi bela dia sih," sahut Luna kesal."Aku nggak bela. Bela darimananya? Selalu omonganku kamu puter-puter biar jadinya aku yang salah deh. Ini kebiasaammu yang nggak aku sukai," jawab Dion berterus terang."Oh, gitu. Jadi aku yang salah sekerang? Iya? Bagus. Salahin aja terus," sahut Luna membuang muka."Astaga, kenapa selalu aja kayak gini sih? A

  • Hot Night With Boss   87. Merah-merah

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Cristopher dan Stevy pergi meninggalkan rumah Yuki. Yuki mengantar kepergian Cristopher dan Stevy sampai di parkiran. Sebelum berpisah, Yuki memeluk erat Stevy, mencium Stevy dan mengucapkan selamat tinggal. Hal sama dilakukan Yuki pada Cristopher.***Cristopher baru selesai mandi, dan sedang bercermin. Dia terkejut melihat merah-merah di lehernya."Wah, perempuan itu sungguh membuatku gila. Bagaimana caranya aku menutupi ini? Kayaknya ini gak bisa ketutup krah kemeja seperti yang sebelumnya," batin Cristopher mengusap jejak merah di lehernya. Jejak merah yang ditinggalkan Yuki, letaknya memang berbeda dari jejak yang sebelumnya. Yang saat ini letaknya hampir mendekati rahang kiri dan kanan Cristopher sehingga siapapun yang melihat akan tahu jika itu adalah jejak ciuman.Cristopher segera berganti pakaian, dia menggunakan plaster untuk menutup bekas jejak yang ditinggalakn Yuki. Meski tampak aneh, itu terlihat lebih baik dibandingkan tidak ditutupi

  • Hot Night With Boss   86. Malam Terakhir

    Thomas dan Amelia makan malam bersama. Thomas lebih dulu menghubungi Amelia dan mengajak makan malam dengan alasam tidak ingin makan sendirian."Ada apa, Pak?" tanya Amelia menatap Thomas."Apanya?" jawab Thomas menatap Amelia."Nggak perlu pura-pura. Bapak mau menyampaikan sesuatu, 'kan? atau mau tahu sesuatu?" tanya Amelia."Ya, begitulah. Saya suka kamu peka. Padahal saya sudah bingung mau memulai pembicaraan dari mana," jawab Thomas."Silakan bicara dengan nyaman, Pak. Jangan sungkan," sahut Amelia."Kamu baik-baik saja? Lukamu bagaimana?" tanya Thomas khawatir."Saya baik-baik saja," jawab Amelia."Saya antar ke rumah sakit, ya?" tawar Thomas."Nggak mau ah," jawab Amelia cepat."Kenapa? Memarmu harus diperiksa dokter, Amelia. Gimana kalau ada apa-apa kedepannya?" tanya Thomas."Saya takut diperiksa dokter. Saya pernah punya pengalaman nggak menyenangkan dengan dokter," jawab Amelia menjelaskan alasannya enggan ke dokter."Boleh saya tahu pengalaman apa itu?" tanya Thomas ingin t

  • Hot Night With Boss   85. Karena Kamu Temanku

    Mendengar cerita Amelia, Yuki menjadi sedih. Tanpa sadar air matanya jatuh."His, ngapain juga kamu nangis sih. Kayak anak kecil aja," kata Amelia. Memberikan tisu kepada Yuki.Yuki menyeka air matanya, "kamu tuh ya. Kan sudah aku bilang nggak perlu hiraukan si Luna. Mulutnya memang pedas suka provokasi," katanya terisak."Nggak apa-apa. Aku puas kok sdh tarik rambutnya terus ngeremas mukanya. Hehe ... " sahut Amelia tersenyum.Meski demikian, Amelia tak menceritakan sedetail apa pertengarannya dengan Luna karena tak mau Yuki khawatir. Satu-satunya yang tahu bagaimana keadaan Amelia adalah Thomas. Thomas dan Cristopher bergabung di meja Yuki dan Amelia. Sebelumnya merek berdua izin kepada Yuki dan Amelia, dan dipersilakan."Ada apa ini? Kok suasana begitu serius?" tanya Cristopher."E-enggak apa-apa, Pak," jawab Yuki cepat-cepat menyeka bekas air matanya dengan tisu.Thomas menatap Yuki, lalu menatap Amelia. Ditatapnya cukup lama Amelia untuk melihat bagaimana keadaan seseorang di ha

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status