Share

45. Berubah?

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-18 19:09:31

Rapat diadakan pukul 10.00 pagi waktu setempat. Namun, pukul 09.30 Cristopher sudah datang ke ruang rapat dan duduk tenang menunggu para karyawannya.

Thomas sibuk menyiapkan berkas laporan yang akan dia presentasikan. Sedangkan Cristopher asik melihat sekeliling ruang rapat.

Cristopher melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 09.35 pagi.

"Apa bapak mau kembali lagi ke ruangan anda dan menunggu? Nanti saya panggil kalau semua orang sudah berkumpul," kata Thomas menawarkan.

"Nggak apa-apa. Aku kan lagi nggak ada kerjaan. Menunggu 30 menit bukan hal besar. Kamu lanjut aja sibuk. Jangan pedulikan aku," kata Cristopher.

"Kalau butuh sesuatu jangan sungkan bicara, Pak. Saya nggak terlalu sibuk kok," jawab Thomas.

"Ok," jawab Cristopher.

Cristopher mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasya, lalu iseng-iseng mengirim pesan pada Yuki.

"Sedang apa?" tanya Cristopher.

Tidak beberapa lama balasan datang, "meninjau ulang bahan presentasi, Pak."

"Oh, gitu. Semangat ya,"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
yuki mulai menyukaimu cris, matanya yg selama ini tertutup melihat kegantengan dan ketulusan kamu sekarang udah terbuka lebar
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   126. Teman Bicara

    Yuki diantar pulang oleh Cristopher. Barang-barang Yuki juga dibantu dibawakan sampai masuk dalam apartemen."Sampai sini saja, Pak. Sisanya biar saya yang mengurusnya," kata Yuki."Ok," jawab Cristopher."Bapak mau duduk dulu minum sesuatu?" tawar Yuki."Enggak perlu. Saya harus segera pulang karena masih harus lanjut memeriksa e-mail. Kamu mandi dan istirahat lah. Merapikan pakaian dan barangmu secara perlahan saja. Jangan terlalu memaksakan diri," kata Cristopher memperingatkan."Ya, Pak. Saya mengerti. Terima kasih sudah mengingatkan saya," jawab Yuki."Saya nggak akan pernah bosan buat mengingatkan. Karena kamu itu berharga buat saya," jawab Cristopher dengan begitu manis.Yuki tersenyum, dia merasa tersentuh dengan ucapan manis Cristopher. "Apa kamu masih mau dibantu sesuatu? Mumpung saya belum pulang," tanya Cristopher manawari bantuan.Yuki menggelengkan kepala, "enggak ada, Pak. Saya bisa melakukannya sisanya sendiri. Bapak silakam pulang," jawabnya."Ok, kalau gitu saya pam

  • Hot Night With Boss   125. Siapa Dia?

    Cristopher dan Yuki baru selesai berkemas. Semua pakaian Yuki sudah dimasukkan dalam koper, dan siap dibawa ke apartemen baru.Yang tersisa hanyalah perabotan, seperti meja, sofa dan peralatan dapur. Bahkan semua sepatu dan tas Yuki juga sudah dirapihkan."Sudah semua?" tanya Cristopher menatap Yuki yang celingukan melihat sekeliling.Yuki menganggukkan kepala, "hm, sudah semua. Yang tersisa hanyalah barang-barang yang nggak akan muat masuk dalam mobil. Makasih ya, Pak. Sudah bantu saya," jawab Yuki tersenyum cantik."Sama-sama. Saya senang kok bisa berguna bantuin kamu. Begini lebih baik daripada duduk melipat tangan," jawab Cristopher."Hehe ... bisa aja. Oh, kapan barang yang tersisa ini akan di angkut, pak?" tanya Yuki menatap Cristopher."Terserah kamu maunya kapan. Apa akhir pekan saja?" jawab Cristopher menawari."Hm, gimana ya? Berhubung di tempat baru sudah lengkap sepertinya saya sudah nggak butuh ini semua. Cuma 'kan sayang kalau dibiarin gini aja. Baiknya gimana ya, Pak?"

  • Hot Night With Boss   124. Fokus Bekerja

    Keesokan harinya ...Cristopher dan Yuki sudah mulai sibuk bekerja. Terutama Yuki dengan tumpukan dokuman di atas mejanya."Apa kamu akan lembur?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "enggak kok. Aku masih punya waktu sampai lusa buat selesaikan ini. Jadi nggak sampai lembur. Bisalah dikerjakan sedikit-sedikit. Satu atau dua dokumen nanti aku bawa pulang. Aku kerjakan di rumah," jawab Yuki."Aduh, ngerjarin PR nih," goda Amelia."Hehe, iya. Sudah kayak zaman SMA ya. Kita ngerjain PR bareng di perpustakaan," sahut Yuki mengingat masa lalu."Bener banget. Jadi kangen deh masa-masa SMA," jawab Amelia."Udah ah, mau fokus kerja dulu. Kamu juga, selesaikan dulu pelerjaanmu baru kita ngobrol lagi. Nggak selesai-selesai kalau kita kerja sambil ngobrol," kata Yuki."Hm, ok, Bu Bos. Siap laksanakan," jawab Amelia.Yuki hanya bisa tersenyum mendengar jawaban temannya, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.***Di ruangan CEO ...Thomas baru saja menyampaikan jadwal lanjutan hari itu. Cristo

  • Hot Night With Boss   123. Temanimu Malam Ini

    Yuki sedang berbicara dengan Yusak di telepon. Keduanya berbincang cukup lama sampai saat Cristopher tiba. "Kak, besok kita sambung lagi ya. Barangku sudah datang. Aku mau mandi terus makan dan istirahat. Besok harus masuk kerja." "Ya, lakukan dulu apa yang ingin kamu lakukan. Nggak usah buru-buru. Dah ... " "Dah," jawab Yuki yang langsung menutup panggilannya.Yuki bergeges menghampiri Cristopher, "bapak sudah datang," sapanya tersenyum cantik."Teleponan dengan siapa?" tanya Cristopher ingin tahu. Meski sebenarnya dia sudah bisa menebak siapa orangnya."Kak Yusak," jawab Yuki."Oh," sahut Cristopher ber-oh ria.Yuki melihat koper dan tas yang dibawa Cristopher, "makasih, Pak. Saya mau mandi dulu. Sudah keringetan," katanya."Hm, mandilah. Saya mau menelepon dulu. Nggak usah buru-buru mandi. Saya nggak ke mana-mana kok," kata Cristopher."Ok," jawab Yuki.Segera Yuki menarik kopernya dan menenteng tasnya masuk ke dalam kamar.Sementara itu Cristopher sedang sibuk dengan ponselnya.

  • Hot Night With Boss   122. Sampai Jumpa

    Yuki memberanikan diri memeluk Yusak sebelum pergi. Dia ingin, setidaknya sekali, bisa merasakan pelukan kakaknya yang selalu dia impikan."Terima kasih, Kak. Saat kakak berkunjung, aku akan memasak untukmu. Mari kita makan bersama, berbelanja dan berlibur bersama. Aku ingin melakukan semuanya denganmu," kata Yuki. Dengan mata berkaca-kaca.Yusak mengeratkan pelukannya, "maafkan aku, adikku. Maafkan aku. Aku nggak bisa melakukan apapun untukmu. Kakakmu ini sangat menyesal, tetapi juga nggak berdaya. Aku menyayangimu," bisiknya lembut.Mata Yuki membulat, mendengar kata-kata yang selama ini dia ingin dengar.Pada akhirnya air mata Yuki jatuh, "aku juga menyayangimu, kak. Sangat," ucapnya."Ya, ya, ya. Aku tahu itu. Jika tidak sayang, nggak mungkin kamu mau bertemu kakakmu ini. Benar, 'kan?" ucap Yusak.Yuki melepas pelukan, "kakak jaga diri baik-baik. Gimanapun menghadapi papa itu nggak mudah. Lebih baik kakak nggak terlalu mencolok supaya nggak terluka. Jangan sampai kakak juga dibenc

  • Hot Night With Boss   121. Tak Terduga (3)

    Yusak, Cristopher dan Yuki dalam perjalanan menuju hotel tempat Cristopher menginap. Karena tak mmeiliki banyak waktu, Yusak pun mengurungkan niatannya mengajak Yuki dan Cristopher berbicara di tempat lain. Dia memilih berbicara di dalam mobil, dalam perjalanan."Aku akan katakan apa yang aku ingin katakan sekarang, Yuki. Dengarkan baik-baik," kata Yusak."Ya," jawab Yuki."Bangunan gedung apartemen yang kamu tinggali adalah milikku. Aku membelinya karena aku ingin setidaknya membuatmu nyaman. Makanya tak semua orang kuizinkan tinggal. Karena aku tahu sejak kecil kamu nggak terlalu suka keramaian. Namun, sayangnya si satpam pengkhianat itu sudah mengatakan semuanya pada Papa sehingga tempat itu sudah nggak bisa lagi tempati jika ingin menghindari Papa. Intinya kamu harus pindah tempat. Mengerti? Astaga, aku bisa gila. Bisa-bisanya pak tua itu bertindak sejauh ini," ucap Yusak yang terus megomel sambil mengemudi."Aku nggak ngerti maksud ucapanmu, Kak. Hanya saja aku akan pura-pura men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status