Rachel dan Martin tiba di butik dengan langkah cepat. Suasana butik tampak biasa, para staf sibuk melayani pelanggan, namun di sudut ruang konsultasi, Clara berdiri gelisah, menanti kedatangan mereka.“Dia di dalam, Rachel,” ucap Clara dengan suara bergetar. “Katanya sudah menunggu sejak pagi. Aku nggak tahu harus gimana, jadi aku jaga jarak.”Rachel menepuk bahu Clara menenangkan. “Terima kasih. Biarkan aku yang urus.”Martin membuka pintu ruang konsultasi lebih dulu, memastikan tak ada bahaya. Di dalam, duduk seorang pria paruh baya, tubuhnya kurus dengan rambut mulai memutih, mengenakan jaket lusuh. Tatapannya tajam namun lelah.“Selamat siang, Bu Rachel, Pak Martin,” ucapnya perlahan. “Maaf mengganggu. Nama saya Surya. Dulu… saya akuntan pribadi Tuan Malik Anshari.”Rachel dan Martin saling pandang. Nama itu tidak asing. Malik pernah menyebut Surya sebagai salah satu orang kepercayaannya sebelum mengundurkan diri secara mendadak dari perusahaan.“Apa yang membuat Anda ke sini, Pa
Terakhir Diperbarui : 2025-06-21 Baca selengkapnya