Balryu duduk sambil menutup matanya menggunakan tangannya sebagai penyangga kepalanya sendiri di sebuah ruangan yang penuh dengan alat make up wanita dan beberapa pakaian wanita yang berjejer rapi, tempat itu sepi hanya ada Balryu seorang, lelaki itu duduk dengan sabar menunggu seseorang melakukan sesuatu untuknya di luar sana. Sofa berwarna putih itu begitu lembut dan nyaman jika bukan karena Balryu penuh dengan pikirannya mungkin lelaki itu bisa tertidur dengan cepat di sofa itu.Di permukaan lelaki itu nampak tenang penuh dengan kendali namun otaknya begitu berisik dengan potong-potong memori yang tumpang tindih hingga Balryu kesulitan untuk membedakan keduanya, lelaki itu sampai kesulitan memilih karena kedua terlalu identik bahkan sering mengategorikan hal itu hanya sebuah imajinasinya sendiri."Sepertinya aku akan gila, semakin aku memikirkannya semakin aku tidak mengerti." Setelah menunggu cukup lama akhirnya pintu itu dibuka dengan keras Balryu juga membuka matanya ketika men
Last Updated : 2025-10-28 Read more