Barangkali Raya sudah gila membiarkan Kai kini menyingkap bajunya dan tangan itu kini telah menangkup payuudaranya yang berukuran bulat sempurna dan bertekstur fluffy itu. Kai menelusupkan jari jemarinya ke dalam bra berwarna putih itu dan mencari-cari sesuatu yang menjadi puncak di gunung kemmbar itu. “Ray, aku mau nen, boleh?” bisiknya nakal.Sungguh, demi apa Raya harus mendengar kata-kata menggelikan itu. Sungguh Raya sangat yakin itu hanya kata basa-basi saja, karena beberapa detik setelahnya Kai sudah menurunkan kepalanya dan melakukan apa yang dia inginkan itu.Kini posisi mereka saling berhadapan di sofa itu, tak lagi Kai menindih tubuh Raya. Namun tak ada lagi pemberontakan dari Raya, karena kini Raya sedang melihat seorang bayi tua yang sedang asyik ‘menyusu’ padanya.Raya barangkali sudah gila, separuh otaknya mengutuk dirinya yang diam saja diperlakukan seenak hati oleh Kai. Tapi saat-saat seperti ini, Raya merasa tersanjung dan seperti ada perasaan dibutuhkan kan.Sadar
Huling Na-update : 2025-05-21 Magbasa pa