Setelah selesai berbicara di dapur, Mariana memotong beberapa irisan bolu untuk anak-anak, sementara Nate menuangkan teh hangat ke dalam dua cangkir. Tak lama kemudian, mereka kembali ke ruang keluarga. Nate membawa nampan berisi piring dan minuman, dan Mariana menyusul dengan senyum hangat.Ia meletakkan piring di hadapan kedua putranya.“Ini bolu buatan Nenek Ratna,” ujar Mariana lembut. “Yang rasa pandan, favorit kalian, kan?”Elhan sudah bersiap dengan ekspresi berbinar. “Elhan duluan, ya!” serunya, langsung menyantap sepotong besar dengan antusiasme khas anak-anak.Noel tak mau kalah. Ia mengambil potongan bolu di piringnya, menggigit pelan, lalu menutup mata sejenak. “Enak banget!”Mariana duduk di samping mereka, mengusap punggung Noel dengan lembut sambil tersenyum melihat kedua putranya menikmati makanan kesukaan mereka.Nate mengambil satu potong kecil dan mencicipinya. “Memang selalu seenak ini, ya. Aku bisa makan lima potong,” katanya terkekeh, lalu menyeruput teh hangatny
Terakhir Diperbarui : 2025-06-20 Baca selengkapnya