“Sekarang sudah tenang, ‘kan?” tanyanya sambil menggoda. “Nggak cemburu lagi, ‘kan?”Nate mengalihkan pandangannya ke depan, mencoba mempertahankan ekspresi datarnya. Tapi hanya butuh dua detik sebelum sudut bibirnya mulai terangkat perlahan.Ia menoleh ke Mariana, matanya berbinar penuh rasa sayang, lalu menghela napas pendek sebelum tertawa kecil.“Ya ampun, kamu tega sekali mengerjaiku,” ucap Nate sambil menggeleng pelan, setengah tertawa karena malu sendiri.Mariana ikut tertawa, senang karena bisa membuat pria itu sedikit kehilangan kontrol dari biasanya.“Tapi serius,” sambung Nate, jemarinya bergerak ke arah tangan Mariana dan menggenggamnya erat, “jangan terlalu manis ke orang lain, ya. Jantungku masih pengin bekerja dengan normal.”Mariana menoleh dengan senyum yang hangat dan tenang. “Aku cuma manis ke kamu, kok.”Nate tersenyum lebih lebar, lalu mengecup punggung tangan Mariana dengan lembut. “Bagus. Karena kamu punya calon suami yang mudah cemburu, tapi enggan mengakuinya.
Last Updated : 2025-05-24 Read more