Ratna menatap Mariana dari kejauhan dengan pandangan yang intens. Tatapan seorang ibu yang setengah khawatir, setengah ingin tahu, tapi tidak ingin langsung menghakimi. Ia mengusap punggung cucunya perlahan sebelum beralih pada Bianca yang masih berdiri di sampingnya.“Udah, jangan terlalu mikir,” gumamnya pelan. “Mungkin cuma iseng pakai aja.”Bianca mengangguk, tapi senyum liciknya muncul sekejap. “Iya, Bu. Tapi kalau Kak Mariana udah terikat sama seseorang, Ibu kan harus tahu duluan. Masa dia nggak kasih tahu keluarganya.”Beberapa saat kemudian, acara makan bersama dimulai. Suasana makin ramai. Obrolan, gelak tawa, dan suara piring saling berdenting mengisi ruangan.Mariana duduk di sudut, sesekali ikut menyendok makanan ke piring walau selera makannya tak seberapa. Ia menyadari beberapa pasang mata diam-diam melirik ke arahnya, terutama Ratna yang tampak memperhatikannya lebih sering malam ini.Hingga akhirnya, ketika acara hampir usai dan para kerabat mulai pamit pulang, Ratna m
Last Updated : 2025-05-12 Read more