Bab 18 Rencana Lusiana"Apa gak bisa, kalian nginep di sini sampai satu minggu ke depan?" Heru menatap sendu pada anak, menantu, serta cucunya yang sudah siap pulang ke Jakarta pagi ini."Nanti saya usahakan, Yah. Mungkin akhir tahun, atau libur lebaran kami ke sini lagi." Bastian berusaha menenangkan. "Atau Ayah aja yang datang ke Jakarta? Soal kendaraan, akan saya siapkan semuanya."Heru malah menggeleng. Ia tak mau pergi ke mana pun. Lagipula, Jakarta pasti akan membosankan. Di sana, ia tak punya teman yang bisa diajak bersenda gurau."Kemi pamit dulu ya, Yah." Sudah lebih dari tiga kali Aruna mengucapkan hal serupa."Ya sudah, hati-hati di jalan." Akhirnya, Heru mencoba lapang. Ia membiarkan tiga orang itu masuk ke dalam mobil, usai memeluk Fathan lebih dulu.Sungguh, Heru merasa sangat bahagia bisa mendapatkan seorang cucu sebaik Fathan. Anak itu sangat ceria dan pintar. Jika saja mereka mau tinggal di kampung lebih lama, pastilah Heru akan mengenalkan Fathan pada semua teman-tem
Terakhir Diperbarui : 2025-04-16 Baca selengkapnya